dibawah ini merupakan teks puisi Air kata-kata, Sindhunata yang merupakan part4, sedangkan untuk analisisnya disini. kalu dilihat dari bait per bait, puisi ini seperti halnya hubungan manusia dengan Tuhan YME. SEMOGA BERMANFAAT...!!!
AIR KATAKATA
Requiem aeternam dona eis domine
Et lux perpetua luceat eis
Istirahat kekal berikanlah kepada mereka ya Tuhan
Dan moga moga terang kekal menerangi mereka
Air kata kata
Turnu dari surga
Menjelma dalam bunga
Jiwanya mengembara
Hinggap disejuta cawan duka
Mbah koen minum,mulutnya berbusa
Dengan bunga Padma
Sarinya harum bercahaya
Sukmanya melesat secepat kuda
Berpelana kata-kata
Menerawang buah dada malam
Gelap music air kata-kata
Menyelam bulan dalam kematian
Malam air kata-kata
Menggila dalam cinta
Mbah koen menegul lagi air kata-kata
Air dari kera
Malam mengoceh rebut
Berebut merdu menghilangkan kata
Tinggal hanya air kata-kata
Umapam kau kembang,aku kumbang
Menghisap sari-sarimu
Mbah koen menyanyi nyidamsari
Bersama kesedihan bintang-bingtang
Lalu diteguknya lagi air kata-kata
Air dari ular raksasa
Derita berbisa,lenyap terpulas
Dalam tidur air kata-kata
Bermain bulan dengan kepedihan
Kelinci-kelinci awan berarakan
Menembus kesendirian bulan
Mah koen tersadar kepalanya bermahkota
Tiara kesepian daun ketela
Berenda malam kembang angsana
Diteguknya lagi air kata-kata
Air dri dosa, air bapak Adam Ibu Hawa
Malam terluka dilubang kesepian hatinya
Dan hiduppun roboh ditusuk air kata-kata
Melembak selimut hitam
Langit menghujankan air kejujuran
Air kata-kata
Mbah koen meraba-raba
Tak berhasil ia pulang kerumah
Diemperan pasar ia merbah
Tertidur pulas ia bermimpi
Tiba dinegeri air kata-kata
Eoknya Mbah Koen menarik gerobak sampah
Diselempangkanya tali gerobakkepunggungnya
Belum bertolak gerobaknya,dadanya sakit mengaduh
Aduh-aduh dadaku,jeritnya
Tak selang lama kemudian Mbah Koen dijemput
Air kata-kata pulang kea lam baka
Misa requepmen dirumahnya
Teman-teman Mbah Koen melawat
Tanpa membawa duka
Mereka hanya membawa air kata-kata
Dipersembahkan korban air kata-kata
Harum mewangi mengepul jadi dupa
Membumbung tinggi dupa air kata-kata
Disambut ribuan bidadari bermahkota daun ketela
Sambil menggak air kata-kata
Teman-teman Mbah Koen berpelukan mesra
Kata mereka, kita berteman sudah lama
Tangis dan duka bercampur dalam gelak dan tawa
Tak jelas lagi kematian dalam sedih
Mana kehidupan yang gembira
Mana kepergian yang perih
Mana kebersamaan yang bahagia
Mbah Koeen kau matitapi kau hidup
Kau pergi tapi kau tinggal bersama kami
Dalam air kata-kata
Digundukan kuburannya
Teman-teman Mbah Koen menaburkan
Sunrise susu macan dan topi miring
Tiba-tia semuanya berubah jadi oplosan bunga
Indah warnanya merh,kuning hijau
Baunya harum menggoda
Dari surge bidadari turun
Meminum oplosan bunga
Mabuk bersama peminum
Para bidadari menyanyikan requiem
Selamat jalan Mbah Koen
Hidup ini memang hanya mampir minum
Kau telah sampai disurga air kata-kata
Doakanlah kami yang masih mengembara
Didunia yang hanya memberi pedih dan susah
Bila kami tak meminum air kata-kata
No comments:
Post a Comment