About

puisi kehidupan "Tuhan dan Bir" karya Sindhunata

Puisi Kehidupan, alam jumpa dengan semuanya, kata yang indah dan memiliki banyak makna yang tersirat yang dipengaruhi oleh gejala-gejala ikonis didalamnya yaitu Puisi. pembahasan berikut mengambil puisi dari karya Sindhunata kumpulan Airkata-kata, dan Analisinya dikategorikan kedalam Puisi kehidupan, sangat banyak kategori puisi kehidupan, kalau masih penasaran dengan Kumpulan puisi kehidupan, ikuti saja admin ini yang membahas berbagai puisi dan analisisnya.
dalam analisi ini menggunakan teori Semiotika, yang memanfaatkan gejala-gejala tan da didalamnya, akan tetapi Gambar Ilustrasi dalam puisi ini juga dikroscekkan dengan makna puisi itu sendiri, sehingga bisa dikatakan Gambar Ilustrasi koheren dengan isi puisi.

kritik dan saran admin ini selalu menanti guna, untuk bahan masukan sehingga posting berikutnya lebih mendekati pada sempurna.

Puisi Tuhan dan Bir
Bir merupakan salah satu jenis minuman beralkohol yang tentunya menimbulkan efek memabukkan. Gambar di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat menunjukkan profil bir, sebab gambar tersebut dapat diasumsikan sebuah botol bir.
Gambar di dalam potongan teks puisi di bawah ini juga dapat menujukkan unsur ketuhanan (adanya Tuhan) secara tidak langsung jika diperhatikan secara seksama, yaitu adanya gambar yang menyerupai salib yang di dalam teks puisinya disebut tali jemuran. Kata-kata yang mempertegas dan menunjukkan hal tersebut di dalam potongan teks puisi di bawah ini adalah Kita tak tahu mengapa, lama-lama tali jemuran itu tampak bagaikan salib.





Tali jemuran di dalam puisi Tuhan dan Bir dapat diartikan sebagai diri seseorang (manusia), sedangkan beban pakaian (jemuran) dapat diartikan sebagai beban atau permasalahan hidup. Hal tersebut dapat diketahui melalui kata-kata di dalam potongan teks puisi di atas. Kata-kata yang dimaksud adalah Memang salib tiada jauh dari hidup harian kita, ia selalu ada bagaikan tali-tali jemuran yang lelah, digelayuti beban pakaian-pakaian hidup ini.
Hal serupa juga dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dimaksud adalah Sedekat itu salib Yesus padanya, sampai penderitaan-Nya dirasakan, dalam beban berat tali jemurannya.







Terdapat pula rahmat yang luar biasa dari Tuhan yang terdapat dalam puisi Tuhan dan Bir yang dapat diketahui melalui kata-kata Saat itu Malam Paskah di Manyaran, malam yang kering itu, tiba-tiba basah dengan hujan, Sehari-hari mereka kekurangan air, apalagi di masa kekeringan, Malam Paskah di Manyaran itu, akhirnya bertaburan dengan hujan di dalam potongan teks puisi di bawah ini.
Bir pada puisi ini Tuhan dan Bir dapat diasumsikan sebagai kemabukan (dalam hal positif, yaitu jatuh cinta pada Tuhan dan keinginan untuk terus mendekatkan diri pada Tuhan). Hal tersebut dapat diketahui dari tipografi pada kata-kata Masih ingatkah kau, Mar.





Di dalam puisi Tuhan dan Bir terdapat cinta sejati yang hanya dimiliki oleh Tuhan, bukan cinta antar manusia. Hal tersebut dapat diketahui melalui kata-kata di dalam potongan teks puisi di atas. Kata-kata tersebut adalah Mar ternyata dalam kehausan kita di dunia ini, tiada yang dapat memberi minuman pada kita, kecuali Dia yang berjanji akan memberikan air, yang takkan dapat membuat kita haus lagi.
 Di dalam puisi Tuhan dan Bir terdapat nasihat untuk mengendalikan diri agar dapat menjadi manusia pilihan yang mempunyai kualitas keimanan yang tinggi. Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata Maka Mar jika kau ingin minum bir (hal yang membahagiakan, yang merupakan tujuan akhir manusia; akhirat), bertahanlah sampai akhir di dalam potongan teks puisi di atas.
Namun untuk menjadi orang yang berkualitas keimanannya tidak mudah, banyak halangan dan rintangan yang tidak bisa terkendalikan oleh diri sendiri. Hal tersebut dapat diketahui melalui kata-kata di dalam potongan teks puisi di atas. Kata-kata tersebut adalah Sampai di tujuan kita telah kenyang, dengan minuman yang tak kita inginkan, kita tak jadi puas dengan minuman, yang kita impikan sepanjang jalan.
Hal serupa pun terdapat di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah Tidakkah jalan hidup ini, penuh dengan warung-warung, sering kita tergoda untuk mampir.
Anjuran untuk tetap dapat mengendalikan diri dan nafsu pun terdapat dalam puisi Tuhan dan Bir. Hal tersebut dapat diketahui melalui kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dimaksud adalah Untuk itu Mar kita harus terbiasa, bertahan sampai akhir, agar di sana kita bisa minum bir




Gambar dan teks puisi di dalam puisi Tuhan dan Bir mempunyai keterikatan dalam menunjukkan perjalanan panjang seseorang untuk menjadi manusia yang berkualitas dengan berbagai godaan dan cara pengendalian dirinya.

No comments: