About

puisi kehidupan dan analisis "Bola Awan"Sindhunata

Puisi kehidupan, salam sastra  dan khususnya para pencinta sebuah karya dengan kata dipadatkan yaitu puisi. Dalam kesempatan yang terus dikejar akan menganalisis sebuah puisi karya Sindhunata dari Kumpulan puisi Air kata-kata, akan tetapi admin ini mengelompokkan bahwa puisi Bola Awan masuk dalam kategori Puisi kehidupan, kehidupan yang menyangkut hubungannya denga Tuhan YME, semakin admin ini mengaji tentang Kehidupan antara Sang Pencipta dengan yang diciptakan, secara tidak langsung admin akan mengajak semuanya agar lebih mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan belum dimiliki.

Kumpulan puisi kehidupan, yang diambil dari Air kata-kata dan dikategorikan kedalamnya, berhubungan dengan makhluk dan Tuhan nya.

Kritik dan saran di admin ini sangatlah membantu kedepannya agar lebih bermanfaat dan lebih elegen dalam menganalisis sebuah puisi khususnya Puisi kehidupan.

Bola awan
Hatiku merindukan dikau dimalam hari
Batinku mencari dikau di pagi hari
Tuhan kau telanjang
Di bola awan
Mengapa aku berpakaian
Kulit hitam
Kusapa kau
Hanya kapas cair keputih-putihan
Aku basah dan gelisah
Air mataku mengalir turun
Aku berenang dalam lautan embun-embun
Tuhan
Jangan cairkan awan-Mu
Makin dingin dan lautan embunku
Kemerah-merahan rembulan fajar
Kupegang kau dan kena
Keras padat dan bundar
Tepat ketika gegap gempita terdengar
Aku ditolak dan dipermalukan orang
Karena hari telah menjadi siang
Sedang aku masih telanjang


(Sindhunata)

Puisi Bola Awan
Gambar gelombang air pantai atau laut di dalam puisi Bola Awan dapat disebut istimewa sebab menyatu dengan gambar ilustrasi puisi di halaman sebelumnya, yaitu puisi Senja Kuning Pantai Ikan. Hanya saja di dalam puisi Bola Awan ada gambar sosok anak-anak yang sedang tertidur dan lima bentuk bunga di atas gambar anak-anak sedang tidur. Hal tersebut dapat diketahui dari gambar di dalam potongan teks puisi di bawah ini:





Gambar bunga di dalam potongan teks puisi di atas dapat diartikan sebagai mimpi yang merupakan istilah lain dari bunga tidur. Hal disebabkan oleh adanya gambar anak-anak yang sedang tidur di bawah gambar bunga tersebut dapat diasumsikan sebagai keadaan sedang dalam keadaan mimpi. Sementara itu mimpi dapat diartikan sebagai harapan.
Harapan yang dimaksud di dalam konteks puisi  Bola Awan adalah kerinduan ingin seseorang untuk bertemu dengan Tuhan. Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi di atas. Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah Hatiku merindukan Dikau di malam hari, Batinku mencari Dikau di pagi hari. Gambar dan teks puisi di dalam puisi Bola Awan satu sama lain saling terikat untuk menunjukkan adanya harapan dan kerinduan tersebut.

No comments: