Kumpulan puisi cinta negeri dengan protes sebuah karya melalui kata yang dipadatkan (puisi). hal ini timbul karena keinginan agar suatu saat ada perubahan yang lebih baik khususnya buat Masyarakat, agar kita semua sebagai masyarakat mendapatkan hak yang sama didalam hukum itu sendiri. terimakasih sudah melihat dan mendengarkan isi dan curahan hati ini.
semoga bermanfaat dan menjadikan kita sebgai makhluk yang dapat bermanfaat untuk negeri kita sendiri.
17
november 2013
Malam sudah larut sudah menjelma kedewaan
Siang berubah jadi malam,
Malam menyerupai siang
Semua kalang kabut, saling menerka saling berkobar
Mereka buta, mereka tuli,hatipun mati
Semua berubah tanpa menghiraukan sanak family,
saudara, teman kerabat
Pagi hanya ingin tahu kapan siang akan muncul
Kapan money politik akan terjun
Semua gila, semua rakus,
Harga diri diperjual belikan ,pendirian juga hilang
Kemana ada pelabuhan yang dipenuhi fasilitas MCK ala
Presiden
Merekapun bersandar melepas lelah,
Mereka tak tau nasib ibu pertiwi dipertaruhkan
Semua berteriak
Teriakan gila
Teriakan rakus
Terikan hati dan Teriakan dibawah kesadaran
Mereka saling berjuang, orang-orang juga berbondong
Mau dibawa kemana tanahku,mau apakan tanah ibuku
Mau jadikan apa tanah masa-masa kecilku,
Kehidupanku bagaimana
Semua berawal dari ambisi gila
Agar semua orang tahu, inilah AKU…!!,ini AKU…!!, dan
siapa KAMU…?
18 November 2013
Semua belum sadar
Mereka masih terdiam
Mereka menatap kosong
Kebingungan, apa yang seharusnya dilakukan
Orang berlabel
Orang berpangkat
Orang punya jabatan
Hidup merendah…itu bagusss..! itu hebattt…!
Bangsa hancur, bangsa rusak, bangsa amburadul,
bangsa kalang kabut
Semua hilang tidak terkendali
Mereka-merekalah yang memilki ahli yang
menghancurkan semuanya
Wewenang juga jadi andalan, jadi lakon
Semua sudah edan, semuanya sudah berbeda
Tanahku terlihat sedikit bersih, walau masih juga
terdap kotoran-kotran yang tersumbat
Pergerakan masa dengan satu tujuan, dan satu makna
Memberikan sedikit perubahan, jalan damai kami
tempuh
Wewenang yang kotor kami hilangkan
6
nov 2013
Kami bergerak dengan satu tujuan
Keyakinan melangkah untuk peradaban
Berjuang dari hati
Berjuang untuk kami
Kami keras
Mereka…!
Mereka angkuh
Kami juga angkuh
Sampai sekarang 25 feb
2014 belum juga aku pahami, terkadang juga belum bisa dimengerti. Cara pandang
masyarakat untuk menjadikan orang nomor satu berdasarkan berapa banyak pundi
yang dia kasih kepada kita, termasuk kamu juga. Trauma itu pasti ada, kecewa
itu lebih…bahkan!!! Setiap kali aku mempertanyakan pertanyaan yang sama, orang
yang punya pengaruh bukan dilihat dari cara pandang seseorang dalam memecahkan
suatu masalah, kembali lagi yaitu uang. Sekarang siapakah yang bodoh, ataukah
membodohi diri agar dana kampanye tersebut selalu tercecer dijalan. Pemerintah
juga menutupi kecurangan itu, tidak ada peraturan, tidak ada hukuman,
jangan-jangan tahun 3000 kita dipimpin oleh seorang anak 17 tahun, ilmu
akademik nol cara pandang payah, tetapi dia mempunyai apa yang kita butuhkan
bahkan baju,kaos kaki, bahkan celana dalamnya terbuaat dari mas, ya gold yang
bernilai besar. Kita pasti hanya diam sendiko dawuh bukan kepemimpinannya,
tetapi harta yang begitu sangat amat menggila.
Citra
Berjalan membusung, kain cokelat menyeliputi
Bergerak dengan satu misi
Misi yang mematikankah, menghidupkankah
Berfikir suatu perubahan itu mustahil
Berfikir sebuah kesejahteraan, itu mungkinn…?
Tidak tahu ini dendam atau belum terima
Atau mungkin dia belum mampu
Akupun sebenarnya demikian
Sombongkah
Marahkah aku
Dendamkah
Itu mungkin-mungkin saja
Manusiawi, perlu beberapa waktu
Hati berontak tentang namanya demokrasi
Demokrasi penuh taii
Orang berdiri dipanggung hanya orang-rang itu-itu
saja
Ya ya…uang jadi utama
No comments:
Post a Comment