About

Analisis Puisi Kahlil Gibran "Sebutir Debu"

 

SEBUTIR DEBU
Oleh Kahlil Gibran
Adalah sebutir debu…
Meringkuk kedinginan… Mengitari bumi tanpa rona
Selimut kecilnya tersapu angkasa
Rajut penghangatnya tercerai tanpa janji
Rindu…
Masih mendekam dalam setiap detak jantung nafasnya
Walau hanya sekedar sapa.. hanya sebatas tanya
Di setiap penat letih dan keterpurukan nya
Dia berlari di tengah gurun gulita
Mengais-ais oleh kehangatan
Bintang di tirai angkasa, tak cukup untuk menghangatkan nya
Mencari bulan, namun raib
Mentari, ia pun terlelap.
Biarkan....
Biarkan saja dia sendiri
Menikmati renungan gulita
Biarkan sang raja malam mengurungnya
Memenjarakan nya dalam gelap
Menghangatkan diri sendiri di perapian bagaskara.



ANALISA :
Ini merupakan karya sastra puisi yang di ciptakan oleh pencipta puisi handal yang bernama “Khalil Gibran” . puisi ini menceritakan tentang sebutir debu yang sangat kecil, tak berharga, tak ternilai.
Debu.. merupakan selimut yang sangat kecil, yang selalu tersapu oleh angin. Debu selalu terlihat oleh kasat mata tetapi tak akan pernah dihiraukan. Sebutiran debu yang hanya terlihat bila ada matahari, sebutiran debu yang tak terlihat bila bulan dan bintang datang.
Biarkan dia sendiri tanpa siapapun yang menemaninya, dia selalu menikmati renungan hidup yang selalu menemani hidupnya. Biarkan bulan dan bintang yang mengurung dirinya bila kegelapan yang memenjaraka dirinya, dan hanya perapian malam yang selalu menghangatkannya.
Itu lah arti dari “Sebutiran Debu” …

Demikian yang saya bisa analisa dari puisi "Sebutir Debu" oleh Kahlil Gibran.

No comments: