Puisi Gadis Peminta-minta merupakan karya Toto Sudarto Bachtiar, dibawah ini merupakan sebuah kajian mengenai Analisis Puisi, jika anda berkehendak mencari bahan acuan disiniah tempatnya untuk dijadikan pemelajaran, dan juga jika anda hendak melihat puisi karya lainnya bisa anda lihat disini, sehingga anda tidak usah beranjak kemana-mana, cukup Stunbuy aja disini jika andamencari Contoh Analisis Puisi.
GADIS PEMINTA-MINTA
GADIS PEMINTA-MINTA
Setiap kita bertemu, gadis kecil
berkaleng kecil
Senyummu terlalu kekal untuk kenal
duka
Tengadah padaku, pada bulan merah
jambu
Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Ingin aku ikut, gadis kecil berkaleng
kecil
Pulang kebawah jembatan yang melulur
sosok
Hidup dari kehidupan angan-angan yang
gemerlapan
Gembira dari kemayaan riang
Duniamu yang lebih tinggi dari menara
katedral
Melintas-lintas di atas air kotor,
tapi begitu yang kau hafal
Jiwa begitu murni, terlalu murni
Untuk bias membagi dukaku
Kalau kau mati, gadis kecil berkaleng
kecil
Bulan diatas itu, tak ada yang punya
Dan kotaku, ah kotaku
Hidupnya tak punya lagi tanda
(Toto
Sudarto Bachtiar, Tonggak 2, hlm. 3)
Pendekatan Struktural
- Tema
Cerita
ini mengangkat kisah pertemu seseorang dengan seorang gadis kecil yang selalu
membawa kaleng kecil ( pengemis ). Orang tersebut tahu bahwa gadis kecil itu
memendam duka yang sangat mendalam, Dimana kepedulian orang itu dengan
memikirkan keadaanya. Seperti dalam penggalan dibawah ini
Setiap
kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Senyummu
terlalu kekal untuk kenal duka
Tengadah
padaku, pada bulan merah jambu
Puisi
ini sangat menarik karena memaparka terhadap pembaca agar peduli antar sesama.
- segi bahasa / sudut pandang
kebanyakan
puisi mengunakan bahasa berupa pengandaiaan sehingga pembaca harus memahami dan
menafsairkan sendiri, seperti
Setiap
kita bertemu, gadis kecil berkaleng kecil
Sudut
pandang yang dipaparkan menggunakan orang kesatu, orang kesatu disini bisa
pengarang atau pembaca puisi ini, lebih jelasnya lagi lihat penggalan kalimat
dibawah ini,
Tengadah
padaku, pada bulan merah jambu
Tapi
kotaku jadi hilang, tanpa jiwa
Yang saya maksud “ KU”
Disini bisa disebut pengarang atau pembaca, sedangkan kata “ KAMU atau MU” sudah
jelas ditujukan siapa yaitu “ Gadis kecil itu dengan kaleng kecil” ( pengemis
itu )
- setting
untuk setting yang
dipaparkan memang tidak jelas tetapi saya bias menarik kesimpulan tempat semua
kejadian dalam puisi itu yaitu “ diatas langit di bawah bumi “ dengan kata lain
bahwa tempatnya berpindah-pindah karena menceritakan seorang gadis yang hidup
gelandangan
Kalau
kau mati, gadis kecil berkaleng kecil
Bulan
diatas itu, tak ada yang punya
Dan
kotaku, ah kotaku
Hidupnya
tak punya lagi tanda
Yang
saya tangkap dari penggalan ini kalau gadis itu mati siapa yang punya bulan
karena bulan dianggap lampu malam, dan pinggiran
kota tempat
tidurnya sehingga tak ada lagi gadis kecil itu dengan kaleng kecil.
Terimaksih sudah menyimak kajian diatas, semoga bermanfaat, jika anda ingin mencari bahan belajar mengenai analisis puis, ikuti saja perjalan admin ini, dan terkhir kali saya ucapkan jika anda merasa bahwa kajian ini kurang atau ada kekeliruan, mohon kritik dan sarannya.
Terimaksih sudah menyimak kajian diatas, semoga bermanfaat, jika anda ingin mencari bahan belajar mengenai analisis puis, ikuti saja perjalan admin ini, dan terkhir kali saya ucapkan jika anda merasa bahwa kajian ini kurang atau ada kekeliruan, mohon kritik dan sarannya.
No comments:
Post a Comment