Dibawah ini merupakan teks Puisi Dari Kumpulan Air kata-kata Sindhunata Part5, semoga menjadikan sebuah inspirasi agar kita dapat Hidup bermanfaat bagi agama,Nusa dan bangsa.
Wak dul jangkep
Wak dul jangkep
Niatku mau nggendong kulkas
Menggendong rumahnya Semar Boyong
Aku menabur dengan dukacita]niatku mau lelaku
Wak dul jangkep lelaku-ku
Dul itu Si-dul
Artinya:jumedhul, lahir,muncul
Jangkep itu wejangan ganep
Artinya jangkep:pas,tiada kurang.lengkap
Aku tua,maka aku dipanggil Wak Duljangkep
Duljangkep,artinya:lahirku,adaku,munculku
Hanya untuk jangkep-jangkep
Untuk melengkapi dan pelengkap,agar semuanya pas
Meski hanya hampa,tua,miskin tak berguna
Tanpa aku hidup tidak akan pas karena tidak lengkap
Tanpa aku, hidup ini seperti
Sambel tanpa trasi
Sayur tanpa garam
Kopi tanpa gula
Obor tanpa sumbu
Pintu tanpa engsel
Tumbu tnapa tutup
Tuan tanpa hambapimpinan tanpa rakyat
Cinta tanpa nafsu
Rahmat tanpa dosa
Tuhan tanpa manusia
Aku hanyalah miskin dan hina
Tapi tanpa aku,semuanya takkan ada
Aku ini nyaris tiada,tapi ketidak adaanku membuatku ada
Itulah aku, Wak Duljangkep
Aku ini tiada yang membuat ada
Maka aku ini tiada nyata yang membuat ada nyata
Akulah kesamaran yang ada di balik semua kenyataan
Kenyataan akan hilang tanpa kesamarannya
Maka sesungghunya nyata itu samar
Samar itulah kekurangan,kehinaan,kemiskinan
Yang melengkapi kesempurnaan,kemuliyaan,kekayaan
Samar itulah Semar
Wak Duljangkep itulah samar yang semar
Ilmuku Wak Duljangkep, artinya
Samarlah yang ingin aku ajarkan
Semarlah yang ingin kunyatakan
Langkahku semar yang tertawa
Jalanku samar tiada habisnya
Semar kuning yang menggiring
Menggiring siapa
Menggiring badanku agar dilepaskan
Dari kenyataanku,jadi
Samar adalah kerohanianku
Semar hitam yang mengejar
Mengejar siapa
Mengejar nafsuku agar disucikan
Dari lumpur keserakahanku,jadi
Samar adalah rasa pasrahku
Semar merah yang marah
Marah terhadap siapa?
Terhadap budikuagar dibebaskan
Dari pengetahuan palsu,jadi
Samar adalah ketidak tahuanku
Semar putih yang membersihkan
Membersihkan apa?
Membersihkan tinggi hatiku,agar direndahkan
Aku dari serbabisaku,jadi
Samar adalah keterbatasanku
Ke Utara, rupaku kuning samr
Ke Selatan, rupaku hitam samar
Ke Timur, rupaku merah samar
Ke Barat, rupaku putih samar
Kemana-mana aku tak dilihat orang
Aku selamat karena semar
Yang membuatku tak dikenal
Aku terlepas dari keangkuhan
Adaku hanyalah untuk pas-pasan
Hatiku tentram, karena aku bisa pasrah
Diriku hanya untuk imbuh-imbuhan
Njendhulku hanya untuk jangkep-jangkepan
Ternyata dhuljangkep hanyalah misteri
Kerendahan yang membuatku tenang
Kutemui Wak Dhuljangkep
Aku duduk dengannya
Jagongan dan wedangan
Dan aku disuruh makan gula kacang
Saking asiknya omong-omongan
Tak terasa hari sudah malam
Tiba-tiba Wak Dhuljangkep menghilang
Dan aku menjadi kenyataan
No comments:
Post a Comment