KARAKTER
Disamping menjadi
materi utama untuk menciptakan plot, karakter juga merupakan sumber action dan
percakapan. Karena itu, karakter harus dibentuk agar cocok dengan kebutuhan
plot, dan semua bagian dari setiap karakterisasi harus pas satu sama lain. Jika
karakternya sama, tidak akan ada lakon. Minat akan muncul kalau
karakter-karakter itu saling bertentangan. Mereka sedapat mungkin harus tidak
sama.
UNSUR-UNSUR YANG TERKANDUNG DALAM NASKAH DRAMA
Unsur-unsur ini bisa kita lihat dari
dua sisi, antara lain
A. fisik :
1. Judul
2. Prolog
3. Dialog
4. Autodirection
5. Adegan
6. Babak
7. Evilog
8. Dramatik Person
B. PSIKIS :
1. Tema ( social, politik,psikologi,
moral, religious, cinta, dll )
2. Plot / alur cerita :
v Jenis Plot : –
Linier, sirkuler, episodic, consentrik, statis, spiral
v Penghubung
peristiwa dalam plot : rapat, longgar dan lepas
v Anatomi Plot :
Saspence : keteganagn yang terjadi diawal cerita yang membuat penasaran
bagi pembaca atau penonton.
Gestus : Ucapan yang keluar dari seorang tokoh yang beritikad mencari
solusi tentang sesuatu persoalan.
Foreshadowing : Bayang-bayang peristiwa atau dialog yang mendahului sebelum
peristiwa yang sebenarnya terjadi.
Dramatik Ironi : Sindiran yang terjadi diawal cerita yang akhirnya
benar-benar terjadi dikemudian.
Flasback : pengulangan kejadian masa silam yang digambarkan pada masa itu,
dalam upaya mempertegas cerita dari kejadian suatu peristiwa ( menggambarkan
kronlogis peristiwa secara detail )
Surprese : Peristiwa yang tidak diduga dan mengejutkan, akan tetapi masih
dapat diterima karena masih dalam kerangka peristiwa.
3. Strukturdramatik :
Eksposisi : Isinya pemaparan masalah utama atau konflik utama yang
berkaitan dengan posisi diametral antara protagonis dan antagonis. Hasil akhir
: Antagonis berhasil menghimpun kekuatan yang lebih dominan.
Raising Action : Isinya menggambarkan pertentangan kepentingan antar tokoh.
Hasil akhir : Protagonis tidak berhasil melemahkan Antagonis. Antagonis mengancam
kedudukan Protagonis. Krisis diawali.
Complication : Isinya perumitan pertentangan dengan hadirnya konflik
sekunder. Pertentangan meruncing dan meluas, melibatkan sekutu kedua kekuatan
yang berseteru. Hasil akhir : Antagonis dan sekutunya memenangkan pertentangan.
Kubu protagonis tersudut.
Klimaks : Isinya jatuhnya korban dari kubu Protagonis, juga korban dari
kubu Antagonis. Hasil akhir : Peristiwa-peristiwa tragis dan menimbulkan dampak
besar bagi perimbangan kekuatan antar kubu.
Resolusi : Isinya hadirnya tokoh penyelamat, bisa muncul dari kubu
protagonis atau tokoh baru yang berfungsi sebagai penyatu kekuatan kekuatan
konflik, sehingga situasi yang kosmotik dapat tercipta kembali. Pada tahap ini,
pesan moral disampaikan, yang biasanya berupa solusi moral yang berkaitan
dengan tema atau konflik yang sudah diusung.
4. Bentuk Lakon :
- Tragedi : Salah satu bentuk lakon dalam mana tokoh tragis yang oftimistis hancur dalam perjuangan karena mempunyai cacat tragis.
- Komedi : Salah satu bentuk lakon dalam mana terdapat banyak hal atau peristiwa tentag tokoh-tokoh tertentu yang menimbulkan kelucuan, kegelian dan atau kemuakan moral
- Tragedikomedi : Salah satu bentuk lakon dengan tokoh utama atau tokoh-tokoh yang lainnya, diperistiwakan, disuasanakan, dikarakterisasikan pengarang secara lucu dan komis, tapi sekaligus kadang atau seringkali mengerikan, menyeramkan atau menimbulkan rasa iba prihatin atau simpati
- Melodrama : salah satu bentuk lakon dalam mana tokoh protagonis secara total, baik, antagonis secara total, jahat, sementara aksi-aksi dramatis dan pengkarakterisasian dibuat untuk menghasilkan efek yang gagal atau hebat
5. Aliran :
a. Konvensional
b. Non
Konvensional
TEHNIK MENGOLAH BAHAN CERITA
METODE ; Fact and Fictionalization
Ø Memadukan
kenyataan ( Fact ) dan rekaan ( Fiction ) ; buatlah kemungkinan – kemungkinan
hubungan baru, dari orang – orang yang pernah anda wawancarai atau yang pernah
anda ketahui, seperti daftar dibawah ini;
v Pedagang kecil
v Salesmen / girl
v Buruh pabrik
v Loper koran rumah
v Pengamen jalanan
v Tukang reparasi
keliling
v Pembantu rumah
tangga
v Satpam rumah
pribadi
v Tukang pijat
keliling
v Pedagang batu
akik
v Tukang potong
rambut DPR
v Tukang sayur
keliling
v Pedagang asongan
Contoh hubungan
baru ; Membuat plot atau Alur cerita
Pembatu rumah tangga punya pacar tukang pijat keliling. Tapi, satpam rumah
pribadi naksir berat pada pembantu rumah tangga. Satpam minta bantuan pedagang
batu akik untuk membuat batu pelet yang ampuh. Oleh pembantu rumah tangga batu
pelet malah diberikan pada tukang sayur keliling.jadi jatuh hati pada satpam.
Satpam menolak, karena tukang sayur keliling sudah bersuami, yaitu tukang pijat
keliling. Seorang loper koran menyebarkan desas desus. Perselingkuhan tukang
pijat keliling dengan pemabantu rumah tangga diketahui oleh warga lain………
Ø Tema, yang bisa
diangkat menjadi fokus cerita : ( pilih salah satu )
v PERSAINGAN
v PERCINTAAN
v PERJUANGAN HIDUP
v PERSEKONGKOLAN
v KEADILAN, DLL
Ø Cara menerapkan
metode Fact and Fictionalization
v jalan cerita dan
nama – nama tokoh diganti
v Karakter dan
penampilan tokoh disesuaikan dengan fakta dalam kenyataan
v Bahasa
disesuaikan dengan latar belakang tokoh masing – masing
v Pilih gaya
penuturan yang sesuai dengan tema cerita dan potensi pemain
No comments:
Post a Comment