Pengertian Psikologi
Berasal dari
kata psyche (jiwa) dan logos (ilmu), jadi psikologi adalah ilmu
tentang jiwa.
Arti jiwa:
1. Kekuatan yang
menyebabkan hidupnya manusia
2.
Kekuatan yang
menyebabkan manusia berfikir, berperasaan dan berkehendak
3.
Kekuatan yang menyebabkan
manusia mengerti/insyaf akan segala gerak “jiwanya”
Jiwa merupakan unsur
kehidupan, karena tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa, baik manusia,
tumbuhan maupun hewan (berjiwa/beranima). Sedangkan anima itu sendiri ada 3 macam, yaitu:
1. Anima vegetative:
anima pada tumbuhan untuk makan, minum, dan berkembang biak
2. Anima sentitiva:
anima pada hewan untuk makan, minum, berkembang biak, kemampuan berpindah
tempat, mempunyai nafsu, dapat mengamati, dan dapat menyimpan pengalamannya
3. Anima
intelektiva: anima pada manusia untuk makan, minum, berkembang biak, kemampuan
berpindah tempat, mempunyai nafsu, dapat mengamati, dan dapat menyimpan
pengalamannya, serta dapat berpikir dan berkemauan
Ruang Lingkup
Psikologi dan Jenis Psikologi
2 Golongan psikologi:
1.
Psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari manusia
2.
Psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari hewan
Definisi psikologi umum dan khusus:
1.
Psikologi umum:
menyelidiki dan mempelajari kegiatan/aktivitas psikis manusia yang tercermin
dalam tingkah laku manusia pada umumnya, yang dewasa, yang normal, dan yang
berkultur (memandang manusia seakan-akan terlepas dalam hubungan dengan manusia
lain).
2.
Psikologi
khusus: menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan kegiatan/aktivitas
psikis manusia.
Kekhususan kegiatan
manusia dapat dipelajari dalam Bermacamm Psikologi Khusus,
yaitu:
1.
Psikologi
perkembangan: membicarakan perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai
tua
a. Psikologi anak
b. Psikologi remaja
c. Psikologi dewasa
d. Psikologi orang
tua
2. Psikologi
Sosial: membicarakan tingkah laku/aktivitas manusia dalam hubungannya situasi
sosial
3.
Psikologi
Pendidikan: menguraikan kegiatan/aktivitas manusia dalam hubungannya dengan
situasi pendidikan
4. Psikologi
Kepribadian: menguraikan tentang pribadi manusia beserta tipe/macam kepribadian
manusia
5. Psikopatologi:
menguraikan keadaan psikis yang tidak normal/abnormal
6.
Psikologi
Kriminal: menguraikan permasalahan tindak kejahatan/kriminalitas
7.
Psikologi
Perusahaan : berhubungan dengan masalah-masalah perusahaan.
......
Menurut Freud (dalam Alwisol
2004: 17-18) kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak sadar (unconscious). Yang dimaksud dengan conscious adalah tingkat kesadaran yang
berisi semua hal yang diri kita (self)
cermati pada saat tertentu, yang merupakan hasil penyaringan yag diatur oleh
stimulus.
Sedangkan preconscious disebut juga ingatan siap yang merupakan tingkat
kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan tak sadar. Di dalam preconscious terdapat pengalaman yang
ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi
diceramati, sehingga hal tersebut dipindah (ditekan) ke daerah prasadar. Di
bagian inilah manusia akan mengalami apa yang disebut sebagai mimpi.
Sementara itu unconscious berisi insting, impuls, drives yang dibawa dari lahir, dan
pengalamanpengalaman traumatik ditekan oleh kesadaran ke daerah tak sadar. Isi
atau materi ketidaksadaran memiliki kecenderungan kuat untuk bertahan terus
dalam ketidaksadaran yang dapat mempegaruhi dan mengatur tingkah laku (yang
kuat tapi tetap tidak disadari).
......
Freud dalam
Alwisol (2004: 19-21) juga mengenalkan tiga struktur lagi yang disebut dengan id, ego dan superego. Yang dimaksud dengan id adalah system kepribadian yang
asli dan dibawa seseorang sejak lahir. Id berada dan beroperasi dalam daerah
unconscious, mewakili subjektivitas yang tidak pernah disadari sepanjang usia.
Id beroperasi
berdasarkan prinsip kenikamatan (berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari
rasa sakit). Bagi Id, kenikamatan adalah keadaan yang relatif inaktif atau
tingkat energi yang rendah, dan rasa sakit adalah tegangan atau peningkatan
energi yang mendambakan kepuasaan.
Ketika ada stimuli
yang memicu energi untuk bekerja (berkegiatan/beraktivitas), id beroperasi
dengan prinsip kenikmatan; berusaha mengurangi atau menghilangkan tegangan itu,
mengembalikan diri ke tingkat energi yang rendah. Prinsip kenikmatan diproses
dengan dua cara, yaitu tindak refleks (reaksi otomatis yang diibawa sejak lahir
seperti mengedipkan mata untuk menangani pemuasan rangsang sederhana dan
biasanya segera dapat dilakukan) dan proses primer (reaksi
membayangkan/mengkhayalkan sesuatu yang dapat mengurangi/menghilangkan
tegangan, dipakai untuk menghilangkan tegangan).
Proses membentuk
gambaran objek yang dapat mengurangi tegangan disebut wish fulfillment (pemenuhan hasrat), misalnya mimpi, lamunan, dan
halusinasi psikotik. Id hanya mampu membayangkan sesuatu, tidak dapat
membedakan khayalan dengan realita yang benar-benar memuaskan kebutuhan. Id
tidak menilai menilai/membedakan benar-salah, tidak tahu moral. Untuk itu Id
sangat memerlukan kehadiran Ego.
Ego berkembang
dari Id agar seseorang mampu menangani realita; sehingga Ego beroperasi
mengikui prinsip reality principle
(pemenuhan hasrat). Daerah operasi Ego berada di kesadaran, namun ada sebagian
kecil Ego beroperasi di daerah prasadar dan daerah tak sadar (kemungkinan
terjadi ketika seseorang dapat mengendalikan ‘laju’ mimpinya sendiri ketika ia
bermimpi).
Sebagai pelaksana,
Ego mempunyai dua tugas, yaitu: (1) memilih stimuli mana yang hendak direspon
dan insting mana yang akan dipuaskan sesuai prioritas kebutuhan, dan (2)
menentukan kapan dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan
tersedianya peluang yang resikonya minimal. Hal ini juga dapat dihubungkan
dengan pemenuhan seksual seseorang.
Sedangkan Superego
adalah kekuatan moral dan etik dari kepribadian, yang beroperasi memakai idealistic principle (prinsip
idealistik) sebagai lawan dari prinsip kepuasan Id dan prinsip realistik Ego.
Superego bersifat nonrasional dalam menuntut kesempurnaan, menghukum dengan
keras Ego, baik yang telah dilakukan maupun baru dalam fikiran. Superego juga
seperti Ego hal mengontrol Id, bukan hanya menunda pemuasan tetapi merintangi
pemenuhannya.
Fungsi Superego
paling tidak ada tiga. Ketiga fungsi tersebut antara lain: (1) mendorong Ego
menggantikan tujuan-tujuan realistik dengan tujuan-tujuan moralistik, (2)
merintangi impuls Id terutama impuls seksual dan agresif yang bertentangan
dengan standar nilai masyarakat, dan (3) mengejar kesempurnaan.
Untuk lebih jelasnya mengenai contoh Analisis Psikologi sastra bisa anda lihat disini, untuk lebih memudahkan anda mengetahui teori Psikologi ini. Semoga bermanfaat.
Untuk lebih jelasnya mengenai contoh Analisis Psikologi sastra bisa anda lihat disini, untuk lebih memudahkan anda mengetahui teori Psikologi ini. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment