About

analisis puisi "Puisi Anak Bajang Menggiring Angin"Sindhunata

Analisis puisi,berjumpa lagi dengan admin yang selalu tidak bosan membahas sebuah puisi, terlintas keinginan untul menganalisis puisi ini dikarenakan ingin mengetahui makna dan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca,Kumpulan Analisis puisi dapat bermanfaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
contoh analisis puisi, analisi ini paling tidak memberikan referensi dalam membedah sebuah puisi dengan menggunakan sebuah teori tertentu, dalam admin ini menggunakan teori Semiotika yang memanfaatkan tanda-tanda ikonis didalamnya.

kritik dan saran akan memberikan dampak positif untuk admin ini agar kedepan lebih baik dari dulu-dulu.


Puisi Anak Bajang Menggiring Angin
Kesan pertama yang ditangkap dari puisi Anak Bajang Menggiring Angin adalah hal-hal yang berhubungan dengan ketakutan dan kemagisan. Gambar di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diasumsikan sebagai asap atau awan gelap yang berpusing yang di dalamnya terdapat dua sosok manusia bertubuh (seperti anak) kecil. Kedua sosok tersebut masing-masing membawa senjata di tangannya dan mereka saling berhadapan.
Kegaiban atau kemagisan tersebut dapat diketahui pula kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah Anak Bajang menggiring angin, dikurasnya samudera dengan tempurung bocor di tangannya. Jika dinalar tidak ada manusia yang bisa menggiring angin dan menguras samudera apalagi dengan menggunakan tempurung yang bocor. Artinya anak bajang di dalam konteks puisi Anak Bajang Menggiring Angin merupakan anak yang mempunyai kemampuan luar biasa (yang berhubungan dengan hal-hal gaib atau sihir).






Kesan magis dan menakutkan pun dapat diketahui dari gambar di dalam potongan teks puisi di bawah ini. gambar tersebut merupakan sosok yang mirip manusia yang dibingkai sedemikian rupa dan dibibirnya ada darah (biasanya digunakan sebagai simbol setan di dalam film-film horror).
Di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diketahui peristiwa kelahiran anak yang kelak disebut sebagai Anak Bajang yang mempunyai kekuatan luar biasa. Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah di bawah perempuan menangis, melahirkan pedang, dari luka-luka kedukaan, sedih anak bajang bertanya.







Di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diketahui rusak atau hancurnya dunia akibat hadirnya sosok yang disebut Anak Bajang. Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah gelap pun gulita, dengan empat nafsu cahaya, anak bajang menyalakan dian, teja darpasura, bumi bergoncang, dahana menyala, jaladri pecah, prahara melimbah-limbah.
Anak Bajang telah tumbuh besar dengan ditunjukkan gambar di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Gambar tersebut dapat diasumsikan sosok yang mirip manusia dengan mulut penuh darah (seperti ketika Anak Bajang masih kecil) dan berambut panjang ke atas.
Kehadiran Anak Bajang tersebut menjadikan pertanda kerusakan dunia dengan ditunjukkan kata-kata dunia tua berusia bayi muda di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Sosok inilah yang ternyata menjadi sumber kekacauan. Dunia yang usianya sudah tua tidak diimbangi dengan sikap bijaksana untuk menjaga dan memeliharanya justru cenderung ingin membuat kerusakan.




Gambar dan teks puisi di dalam puisi Anak Bajang Menggiring Angin saling terikat satu sama lain untuk menunjukkan kerusakan yang disebabkan oleh kehadiran Anak Bajang (sikap ketidakbijaksanaan dan cenderung merusak) di dunia.

No comments: