Analisis puisi,admin yang selalu berusah menggali dan mencari sebuah makna didalam karya sastra khususnya didunia Puisi disebuat Analisis Puisi. tidak lepas dengan ebuah teori untuk melakukan pendekatan dan mencari pesan yang ada didalamnya. pendekatan ini menggunakan teori semiotika karena penggabungan antara dua karya sastra meliputi gambar ilustrasi dan teks Puisi tersebut.
Contoh Analisis Puisi, jangan kemana-mana dalam mencari admin yang berisikan sebuah Analisis Puisi, admin inilah yang anda maksutkan, yaitu Contoh Analisis Puisi. didalamnya banyak terdapat Analisis-Anallisis puisi. sehingga kalian tidak susah bingung untuk mencari sebuah refernsi.
Kritik dan saran selalu admin ini menunggu, dimaksutkan agar dalam pengkajian tentang Analisis Puisi berikutnya akan lebih baik dan mendekati dari kesempurnaan.
. Puisi Jerat Kekinian
Gambar yang terdapat di dalam
potongan teks puisi di bawah ini dapat diasumsikan sebagai sikap seseorang yang
mencoba tahan godaan duniawi (digambarkan tangan yang memegang tirai tetapi
digenggaman tangannya tirai tak dapat dipegang) tetapi ternyata dirinya tidak
dapat menahannya juga sampai kehidupannya akan berarti (digambarkan dengan
keriput di kulit tangannya).
Puisi Jerat
Kekinian merupakan puisi yang mengetengahkan suatu sikap manusia yang tidak
teguh dalam memegang prinsip dan kepercayaan di dalam dirinya tentang segala
sesuatunya termasuk Tuhan. Manusia yang demikian akan merasa bahwa Tuhan selalu
membuatnya menderita dengan menggariskan nasib atau takdir untuknya meskipun di
dalam hatinya ia mengakui adanya Tuhan tetapi Tuhan selalu disalahkan jika
hidupnya menderita. Akhirnya manusia tersebut tidak punya pegangan hidup sama
sekali dan terjerumus pada hal-hal yang dilarang Tuhan di sepanjang
kehidupannya.
Hal tersebut juga dapat diketahui dari kata-kata di
dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkannya
adalah Kaupikir jika awal kau tiadakan,
akhir kau musnahkan, Tuhan pun meniada dalam, jerat lingkaran waktumu
(mengingkari kekuasaan Tuhan dan tidak mau berpegang pada anjuran-anjuran hidup
dengan baik melalui firman-firmanNya) dan Ternyata
kau terperangkap, dalam jerat baru: Penjara kekinianmu (manusia melakukan
perbuatan yang menyimpang dari firman-firmanNya), Kau berteriak tak dapat mengelak: Nasib oh Nasib (menyalahkan Tuhan
yang memberikan takdir atau nasib menjadi orang yang tidak dapat mematuhi dan
menjalankan amalan baik melalui firman-firmanNya).
Gambar dan teks puisi di dalam puisi Jerat Kekinian saling terikat dan
terkait untuk menunjukkan manusia yang tidak tahan terhadap godaan duniawi di
dalam hidupnya dan tidak kuatnya keimanan serta ketaqwaannya terhadap Tuhan.
No comments:
Post a Comment