Analisis puisi, sebuah penelitian atau pembedahan terhadap sebuah Puisi dengan maksut untuk mencari kandungan didalamnya dengan menggunakan teori tertentu dinamakan Analisis puisi. dalam analisi puisi ini menggunakan teori semiotika ala Roland Barthes, yang memanfaatkan tanda-tanda ikonis yang tersebar.
contoh analisis puis, Analisis yang selau dan masih mendalami teori Semiotika sehingga setiap posting dalam admin Analisis Puisi menggunakan teori tersebut, dikarena rasa ingin tahu sejauh mana ilmu tentang teori semotika.Kritik dan saran selalu tertancap dibawah dikarenakan sebagai tolak ukur kemampuan admin ini dalam menguasai teori semiotika.
Puisi Kuncung Semar
Gambar yang terdapat di dalam potongan teks puisi di bawah ini merupakan
gambar sosok Semar yang sedang berjalan di lingkaran (yang dapat diartikan
sebagai lingkaran nasib manusia) kehidupan manusia yang penuh misteri. Tidak
banyak yang mempercayai adanya keberadaan Semar, begitu juga sedikit yang tahu pasti
(bahkan tidak ada yang tahu) mengenai nasib seseorang kecuali Tuhan. Oleh
karena itu simbol kemisteriusan itu diidentikkan dengan Semar.
Kuncung Semar dapat diartikan sebagai sifat menerima
dari seseorang dalam menjalani nasib kehidupannya yang diberikan Tuhan (kuncung
identik sebagai bentuk potongan rambut anak-anak, dan sifat anak-anak yang
naïf, lugu, melakukan segala sesuatu sesuai keinginannya, jujur, apa adanya dan
seadanya, dapat diartikan sebagai sikap menerima). Sikap terima seseorang bukan
berarti pasrah tetapi sikap menerima yang disertai usaha untuk mengetahui segala
seuatu yang ingin diketahui (curiosty).
Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi
di atas. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah kau kandung sejuta hamba,
yang menyimpan geram dan marah (dapat diartikan banyak orang yang tidak dapat
menerima dan menjalani nasib yang telah digariskan). Jadi, gambar dan teks
puisi di dalam puisi Kuncung Semar saling
terikat dan terkait untuk menunjukkan sikap menerima nasib kehidupan seseorang
yang berasal dari Tuhan di dalam kehidupannya.
No comments:
Post a Comment