analisis Puisi "Ngelmu Kyai Petruk"

Analisis puisi, admin ini menyajikan sebuah analisis puisi, dikarenakan keinginan untuk mengerti pesan yang diterakan dengan tanda ikoni tersebar diantara tek puisi dan gambar ilustrasi. apakah dari tanda keduanya saling menerangkan anatara lain yaitu koheren. analisis puisi juga merupakan tindkan kritis terhadap karya sastra yaitu khusus Analisis puisi.

contoh analisis puisi, didalamnya terdapt banyak macam contoh analisis puisi, hanya khuus teruntukan dengan hal tersebut. admin ini sebagai bahan acuan atau sebuah contoh tentang analisis puisi.

Puisi Ngelmu Kyai Petruk

Dapat diketahui di dalam potongan teks puisi di bawah ini mengenai sebab-akibat yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata Ana beja ana cilaka, Ana urip ana mati, Seneng mesthi susah, Susah mesthi seneng, Aja seneng nek duwe, Aja susah nek ora duwe. Dari ajaran sebab-akibat di dalam kehidupan dapat diketahui bahwa untuk menjadi manusia pilihan hendaknya seseorang dapat mawas diri di dalam kehidupannya sebab semua perbuatan manusia aka nada balasannya melalui hukum karma.

Gambar Petruk (merupakan punakawan yang tinggi dan berhidung panjang) yang terdapat di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diasumsikan sebagai profil Petruk yang juga sesuai dengan judul puisi Ngelmu Kyai Petruk (yang artinya ajaran dari Kyai Petruk). Petruk adalah simbol dari kehendak, keinginan, atau karsa. Petruk juga identik dengan sindiran pada ketidakbenaran melalui lawakan-lawakan yang dilontarkannya.

Ajaran Petruk dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah Yen ngelak ngombea, Yen ngelih mangana, Yen ngantuk turua, Pipi padha pipi, Bokong padha bokong, Pipi dudu bokong (mengajarkan untuk menyeimbangkan kehidupan melalui tindakan yang paling bijaksana sebab semua tindakan merupakan hubungan sebab-akibat yang pada akhirnya akan dipertanggungjawabkan segala tindakan tersebut melalui konsekuensi yang didapatkan).

Gambar dan teks puisi di dalam puisi Ngelmu Kyai Petruk saling terikat dan terkait untuk menunjukkan ajaran Kyai Petruk yaitu ajaran sebab-akibat di dalam kehidupan manusia merupakan tindakan yang akan mendapatkan karma/balasan.