Analisis puisi, admin ini menyajikan sebuah coretan bermakna bergantung pada yang memerlukannya, akan tetapi lebih jelasnya mengenai sebuah karya sastra khususnya Puisi, tidak akan jauh dengan sebuah kajian atau Analisis puisi, karena dapat dikatakan sebuah karya sastra(Puisi) akan mencari sebuah makna, atau pesan yang ada. maka dari itu admin ini memaparkan sebuah Analisis puisi dengan menggunakan teori Semiotika untuk mencari makna yang ada didalamnya.
Contoh Analisis puisi, contoh ini dengan pendekatan dan menggunkan teori semiotika dikarenakan terdapat sebuah gambar ilustrasi, sehingga dalam Contoh Analisis puisi mencari makna dari keduanya apakah bisa dikatakan saling menerangkan apabila dilihat dari fungsi gambar ilustrasi itu sendiri.
Puisi Ciwalakaci: He-Ha-He-Hu
Contoh Analisis puisi, contoh ini dengan pendekatan dan menggunkan teori semiotika dikarenakan terdapat sebuah gambar ilustrasi, sehingga dalam Contoh Analisis puisi mencari makna dari keduanya apakah bisa dikatakan saling menerangkan apabila dilihat dari fungsi gambar ilustrasi itu sendiri.
Puisi Ciwalakaci: He-Ha-He-Hu
Puisi Ciwalakaci:
He-Ha-He-Hu dikemas dengan lagu dolanan yang dinyanyikan anak-anak Jawa di
dalam permainan tangan (yang menang menyuruh yang kalah untuk melakukan kemauan
pemenang, misalnya jadi patung dengan sikap tubuh diam seperti patung). Hal
tersebut dapat diketahui dari gambar yang terdapat di dalam potongan teks puisi
di bawah ini. Gambar kumpulan cicak di dalam sebuah bentuk tas dapat
diasumsikan sebagai perbedaan baik dan buruk di dalam diri seseorang yang
terkumpul secara heterogen di dalam masyarakat (ditunjukkan dengan banyaknya
jumlah cicak yang berwarna hitam dan putih).
Di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diketahui adanya
perbedaan tersendiri antara hal yang baik dan yang buruk (orang dapat
membedakan hal-hal yang tampak yang baik dan yang buruk dengan jelas). Hal
tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah
ini.
Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah cecak dhewe kopi dhewe (warna cicak
disimbolkan hal yang baik meskipun ada yang hitam sebab kebaikan tidak
selamanya baik, pasti ada buruknya sedangkan warna hitam kopi diidentikkan
dengan keburukan) diibaratkan sebagai karakter
manusia ada sisi baik dan sisi buruk (karena itu background gambar cicak-cicak dalam gambar tas tersebut berwarna
abu-abu yang menjelaskan sebaik-baiknya orang pasti ada sisi jahatnya dan
sejahat-jahatnya orang pasti ada sisi baiknya).
Hal tersebut diperjelas oleh kata-kata di dalam
potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah cecak ngombe kopi (bersatu antara hal
baik dan buruk), cecak dadi siji karo
kopi (sisi baik dan buruk menyatu dalam diri manusia), Ora ana cecak ora ana kopi (tidak ada sisi baik dan buruk), ilang cecak ilang kopi (sisi baik dan
buruk hilang atau tidak diciptakan Tuhan), dadi
suwung wang-wung (kehidupan manusia yang lurus dapat menjadikan dunia sepi
tanpa dinamika hidup).
Tipografi di dalam puisi Ciwalakaci
He-Ha He-Hu jika diperhatikan secara seksama membentuk anak-anak tangga
yang berputar menyerupai spiral. Hal tersebut dapat diasumsikan sebagai
perjalanan hidup manusia yang dipenuhi lika-liku sisi baik dan buruk di dalam
dirinya.Di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diketahui bahwa sisi baik
dan buruk di dalam diri manusia berasal dari Tuhan (merupakan ciptaan Tuhan)
yang diberikan pada manusia sebagai ujian. Jika manusia melakukan hal-hal yang
lebih banyak sisi baiknya maka hidupnya berkualitas tinggi. Sementara itu
manusia yang di dalam kehidupannya banyak melakukan kejahatan maka hidupnya
berkualitas rendah. Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam
potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah Waduh Gusti lan aku (adanya Tuhan dan
diriku), Wadhuh ora Gusti ora aku
(tidak ada Tuhan berarti diriku pun tidak ada), Wadhuh ilang aku ilang Gusti (hilangnya sisi baik dan buruk di
dalam diriku berarti Tuhan tidak menciptakan kedua sisi itu), Ciwalakaci aku lan Gusti lebur dadi,
manunggaling cecak lan kopi (diriku dan Tuhan menyatu bagai cecak dan kopi).
No comments:
Post a Comment