About

analisis Puisi "Sembah Raga"

Analisis puisi, pecinta dan penikmat sastra sangat ingin menggali dan mencari dari berbagai sumber untuk menambah pengetahua dalam dunia Analisis puisi. semakin banyak cermin, semakin banyak pula ilmu-ilmu yang diperolehnya dan menyebabkan dalam Analisis berikutnya semakin baik dari analisis-analisis yang sudah dipostingnya. analisis puisi juga merupakan salah satu tindakan dan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan dunia sastra itu sendiri.
contoh analisis puis, admin ini hanya mencangkup tentang sebuah Analisis puisi, agar para pecinta sastra khususnya Analisis puisi dalam mencari bahan sehingga dikumpulkan menjadi satu keloompok dan dinamakan Contoh analisis puisi. dalam analisis ini menggunakan teori semiotika dengan pemanfaatan tanda didalam ataupun diluar karya itu sendiri


Puisi Sembah Raga
Gambar yang terdapat di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diasumsikan sebagai pemasrahan diri pada Sang Pencipta. Istilah lain dari sembah raga adalah sembahyang, beribadah (sembah artinya melakukan penyembahan, raga artinya diri manusia yang meliputi jiwa/nyawa dan jasad/badan). Di dalam sembahyang manusia melibatkan semua unsur yang ada di dalam dirinya, unsur jiwa (baik dan buruk, yang ditandai dengan sifat manusiawi dan hewani/kebinatangan) dan unsur raga (secara ragawi, jasmaniah). Sementara itu, sembah raga adalah usaha untuk menyeimbangkan antara jiwa dan raga.



            Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah donyaning raga ora kalah jembar (dunianya jasad/jasmani tidak kalah luas), tinimbang swarganing suksma (dibandingkan dengan sukma/jiwa), wadhaging raga ora kalah alus (perwujudan dari jasmani tidak kalah halus), tinimbang rohing suksma (dibandingkan dengan perwujudan sukma/jiwa). 




Hal serupa juga dapat diketahui dari kata-kata Aku bakal luhur yen aku gelem andhap asor (aku akan menjadi manusia yang luhur jika aku mau rendah hati), Dalaning kamulyan ya mung andhap asor (jalan kemuliaan adalah rendah hati)




Gambar dan teks puisi di dalam puisi Sembah Raga saling terikat dan terkait untuk menunjukkan adanya pemasrahan diri kepada Sang Pencipta melalui sembah raga (sembahyang, beribadah atau memujaNya). Ritual sembah raga dilakukan oleh seseorang untuk menyeimbangkan dua unsur yaitu jiwa (yang halus, tak dapat dilihat hanya bisa merasakan) dan raga (jasmaniah, yang dapat dilihat oleh mata) yang ada di dalam diri manusia. Penyeimbangan tersebut dilakukan agar manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya agar tidak sombong dan selalu bersyukur (terima kasih) atas kehidupan yang diberikanNya.

No comments: