Analisis Puisi
sebuah tindakan untuk merubah dan memperbaiki sebuah karya sastra salah satunya dengan Analisis Puisi, selain itu yang terpenting dalam sebuah Analisis Puisi yaitu untuk mencari sebuah pesan positif yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. berbagai cara untuk menikmati sebuah Puisi juga diantarnya dengan Analisis Puisi.
Contoh Analisis puisi
admin ini selalu menyediakan tentang berbagai jenis Analisis Puisi sehingga diberikan sebuah kriteria Contoh Analisis Puisi. teman-teman =ku semuanya janganlah kemana-mana karena disini tempatnya untuk mencari sebuah cermin dalam dunia sastra khususnya dunia Analisis Puisi.
Puisi Momeye
Gambar yang terdapat di dalam potongan teks puisi di atas dapat
diasumsikan sebagai penderitaan (digambarkan dengan mulut terbuka lebar seperti
bentuk mulut orang berteriak kesakitan) merupakan beban berat (digambarkan
dengan tangkai/pegangan cangkul) yang harus diangkat dan dipikul seorang
wanita. Di dalam sejarah peradaban manusia pun kaum wanita lebih banyak
menderita daripada pria.
Penderitaan tersebut misalnya saja sebagai korban
perang, pemerkosaan, penganiayaan, dan sebagainya. Wanita tetap saja merupakan
korban di setiap peradaban manusia, dari Indonesia belum dan sedang merdeka.
Indonesia yang dianggap sebagai bangsa yang telah merdeka pun kaum wanitanya
masih saja menderita seperti di masa penjajahan.
Penderitaan manusia, terutama kaum wanita, yang belum
mendapatkan kebebasan yang seharusnya meski bangsa dan negara telah merdeka
tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah
ini. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah Hati kita menyimpan luka, yang segera menganga, justru ketika kini kita
berteriak: merdeka (kemerdekaan yang diraih tidak memberikan seseorang hak
asasinya sebagai manusia) dan Memang
kemerdekaan tidak hanya direbut dengan darah dan bamboo runcing, tapi juga
dengan penderitaanmu dan keperawananmu Momeye, yang dirobek dengan paksa ketika
kau dirodapaksa jadi jugun ianfu wanita pemuas nafsu.
Penderitaan tersebut juga dapat diketahui dari
kata-kata di dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat
menunjukkannya adalah Luka kemerdekaan
juga menganga, menjadi mulut yang menyanyi, mulut Iyus anak gelandangan Yogya
(membuktikan bahwa kemerdekaan tidak dapat menjamin kehidupan seseorang yang
masih anak-anak mendapatkan haknya sebagai anak-anak yang membutuhkan kasih
sayang, pendidikan, perhatian, dan masa kanak-kanaknya).
Gambar dan teks puisi di dalam puisi Momeye saling terikat dan terkait untuk
menunjukkan adanya penderitaan wanita dari masa sebelum kemerdekaan tercapai
hingga telah tercapai. Di dalam kemajuan peradaban manusia penderitaan wanita
selalu menjadi permasalahan dan kasus-kasusnya masih sama yaitu pelecehan,
pemerkosaan, penganiayaan dan sebagainya yang belum mendapatkan solusi yang
berarti, yang membuat wanita mendapatkan hak asasinya secara utuh.
No comments:
Post a Comment