Analisi
Drama, didalam admini ini mencoba mengkaji drama dari teman
yang berjudul “Nisan yang menyesatkan”. Pada intinya pesan yang disampaikan
bahwa menyembah dan meminta pertolongan tempatnya adalah Tuhan YME, bukan
tempat-tempat keramat yang terdapt makhluk ghoib atu jin.
Memang pada intinya admin ini terlihat tidak ada manfaatnya, akan tetapi
pada intinya admin ini mencoba meberikan sedikit kritikan tentang tayangan TV
sosial yang menyiarkan tentang hal tersebut, sudah tahu menggganggu kenapa
dilakukan, kenapa angker tetep dilakukan acara, sudah tahu tidak baik
mengganggu orang yang sudah meninggal kok dilaksanakan,, apakah ini sebuah
pundi yang diharapkan, untuk lebih jelasnya lihat aja selengkapnya tentang COntoh
Analisis drama. Semoga lebih menambah tingkat keimanan kita, dan
pastinya meyakini bahwwa dunia ghoib itu ada.
1.
Teori yang digunakan
Dalam
hal ini pengkaji menggunakan teori “ stilistik “ yaitu teori yang mengkaji
tentang variasi bahasa yang di gunakan dalam sebuah karya sastra ( drama ),
alsan dari mengkaji drama “ nisan yang menyesatkan” agar mengetahui maksud
pengarang naskah yang ingin disampaikan kepada penonton maupun penikmat
( bentuk naskah ) antara lain :
a.
Pengarang mempunyai maksut kepada penikmat agar tidak punya keinginan menjalin hubungan kepada makhluk ghoib
b.
Janganlah menyembah tempat keramat atau tempat-tempat yang sacral.
c. Agar manusia tidak mengganggu makhluk lain (
ghoib ).
Penjelasan dalam
tujuan teori ini dengan bukti otentiknya :
a.
Pengarang mempunyai maksut kepada penikmat agar tidak punya keinginan menjalin hubungan kepada makhluk ghoib.
Yang memperkuat pernyataan disini
seperti dalam konteks di bawah ini :
Kyai’ :
Astaghfirullahaladzim…Apakah anda tahu ?
itu haram hukumnya, kita tidak boleh menjalin hubungan dengan makhluk halus.
Kita
tidak boleh apa bila menjalin hubungan dengan makhlus halus, yang tidak
diperbolehkan dengan tujuan kepingin cepat kaya ( nyupang ), itu semua bias
kita sebut “ musyrik “ malah sudah mendekati murtad karena menyekutukan allah,
percaya bahwa ada kekuatan lain selain kekuatan Allah.
b.
Janganlah menyembah tempat keramat atau tempat-tempat yang sakral.
Dalam
pernyataan ini tidak diperjelas dengan bukti otentik dengan suatu percakapan,
namun pengkaji mengambil maksud pengarang dalam menuangkan pemikiran kedalam
suatu naskah “ Nisan Yang Menyesatkan “ terdapat salah satu tujuan diantaranya
ini.
c. Agar
manusia tidak mengganggu makhluk lain ( ghoib ).
Tujuan
ini lah yang lebih spesifik dari segi bahasanya, pengarang menghimbau semua
orang agar tidak mengganggu yang selayaknya bukan urusan kita hanya demi uang (
acara televisi ), karena sudah ada alamnya sendiri-sendiri, di pertegas dalam
dialog dibawah ini :
Suster ngesot : Aduh berisik banget sih, siapa
yang mengganggu kesenangan disini.
Pocong : iya nih, aku jadi tidak tenang.
Setan
juga punya keinginan dalam kehidupannya
terdapat rasa aman tanpa ada rasa terganggu sedikitpun, sama juga seperti kita
semua yang ada dalam kehidupan yang nyata. Ketika kita semua tersa terusik apa
yang kita rasa dan kita lakukan, pastinya marah .
Dari dialognya susuter ngesot dengan
pocong juga merasa ter usik yang mengganggu ketentraman mereka.
Pengkaji melihat dari sisi lain selain
menggunakan teori stilistika pengkaji juga menggunakan majas hiperbola, yaitu
melebih – lebihkan suat percakapan atau keadaan dengan tujuan agar naskah
maupun isi ceritanya terlihat menyeramkan sehingga penikmat dan penonton bias
lebih menikmati keseraman yang ditampilkan atau bahkan keduanya itu seolah-olah
bias masuk dalam ceritanya. Sperti dalam dialog dibawah ini :
Pocong
: iya nih… aku jadi tidak tenang …
Suster ngesot : oke siapa takut “ ?
Yang
termasuk majas hiperbola yaitu kata “ oke “ kata oke termasuk bahasa inggris,
apa mungkin di dunia setan menggunakan bahasa inggris.
Kunti
: hayo…kaliyan
lagi apa ?
Suster ngesot : hantu …
Apakah
hantu dapat menyapa dengan kata “halo “, seperti percakapan diatas, dan apakah
dalam dunia setan ada istilah gossip ataupun nonton tv.
Pocong : kita mana tahu tv sus..
Majas
hiperbola yang dipergunakan dalam naskah ini juga sangat kental guna
menghidupkan penonton ataupun penikmat naskah.
Namun disisi lain pengkaji berpendapat
bahwa naskah drama ini sebuah penduplikatan terhadap suatu acara televise yaitu
“ dunia lain , untuk mempertegas pernyataan ini :
Pembawa
acara televisi ( dunia lain ) “hari
panca”
Pembawa acara pada drama ini “ hari pacul
“
Selain
pembawa acaranya juga masih banyakpersamaan yang terdapat didalamnya seperti
konsep – konsep dari segi penokohan, setting dan masih banyak lagi persamaan
yang terdapat didalamnya.
2.
Unsur intrinsik
a.
tema
Tema
yang diangkat dalam drama ini suatu keadaan sacral
( mistis ) atau
bias menyebutnya dengan kata lain menurut drama ini yaitu menyeramkan disuatu
makam yang mana penghuni kata orang – orang kampong bahwa penghuninya ki kolor
ijo.
Akan
tetapi disi lain juga terdapat tema dari pengarang buat peikmat sastra “
janganlah mengganggu dan mengusik
keberadaan mereka ( alam ghoib ) hanya semata-mata karena uang semata.
Suster ngesot : aduh berisik banget sih, mengganggu
ketenangan disini
Pocong : iya nih, aku jadi tidak tenang
…
Pocong : syuting kok disini ?
Memang
tidak ada tempat lain selain disini
b.
alur
Alur
atau plot dalam drama ini menggunakan alur maju karena dari munculnya
setan-setan ( perkenalan ), permasalahan muncul ( ketika acara awas hantu
dimulai ) sampai klimak permasalahan ( perkelahian tarno dengan ki kolor ijo )
dan endingnya sangat jelas ketika hari pacul menutup acara “awas hantu”, untuk
lebih jelasnya lihat percakapan-percakapan dibawah ini :
·
munculnya
setan-setan
Pocong : iya nih… aku jadi tidak tenang …
Suster ngesot :
oke siapa takut “ ?
…
Pocong :
sus mereka lagi ngapain
…
·
permasalahan
kecil.
hary pacul :
selamat malam mas
tarno :
selamat malam juga
…
Tarno : nama saya tarno dari
tegal
…
…
Kunti : mas..mas…mas
Tarno : menoleh dan langsung
terkejut
…
Permasalahan
kecil timbul ketika kunti menampakkan dirinya di hadapan tarno yang sedang
mengikuti acara televise “ awas hantu “, akhirnya mereka saling bermesraan,
tarno tidak menyadari bahwa kunti sudah mempunyai seorang suami ( ki kolor ijo
),
·
klimaks ( inti
permasalahan )
Ketika
tarno harus berkelahi dengan kolor ijo, yang akhirnya tarno harus mengakui
kekalahannya dengan kolor ijo yang mana kekuatannya jauh dari pada kolor ijo.
…
Tarno : ( terjatuh menahan sakit ) …
Ki kolor ijo : “
baiklah , aku tidak akan membunuhmu…
·
penyelesaian
masalah dan ending cerita
Ending
atau akhir cerita dalam drama ini sangat begitu jelas, yaitu ditandai
berakhirnya acara “awas hantu” dan permasalahan-permasalahannya juga sudah
terselesaikan ketika tarno harus terluka parah dan mengakui kekalahannya dengan
kolor ijo.
Tarno
: pak tolong saya…
Hary pacul :
ada apa mas ? mengapa anda menyerah
Ki nkong : anak mda ini terkena banyak
pukulan dari makhluk ghoib
…
Kyai : dengan
izin allah …
…
…
…
Hary pacul : baik pemirsa,
cukup disini acara kita ini…
c.
Setting / latar
Setting
yang ada dalam naskah / cerita “ nisan yang menyesatkan” kuburan ( makam ),
yang di gunakan ujinyali dalam acara “ awas hantu”, sebelum melihat bukti-bukti
otentik dari dialog yang terjadi dalam drama ini pengkaji melihat dari judulnya
yaitu : nisan : yang mana kata nisan biasanya hanya terdapat disebuah makam,
maka dari judul juga sudah diperjelas, untuk lebih jelasnya lagi kita lihat
dialo-dialog dibawah ini :
Pocong : syuting kok disini.
Dari
kata disini menjelaskan ini itu makam atau kuburan.
d.
penokohan
Dalam
poin merupakan poin perwatakan dari partokoh yang ada dalam drama “ Nisan Yang
Menyesatkan” yang terdiri dari.
1. Tarno.
Tarno
mempunyai watak sebagai berikut :
a. Pemberani.
Dalam
watak ini tarno ternasuk orang yang sangat pemberanin lebih jelasnya :
Hary
pacul : apa alas an anda
mengikuti acara ini.
Tarno :saya ingin mencari pacar dari alam ghoib…
Apakah
ada dalam kehidupan nyata sekarang yang sudah tergolong jaman modern, yang
mempunyai keinginan untuk mencari pasangan dengan syetan, keberanian itu
pengkaji juga menilai itu “ gila “.
Selain
dialog itu ada percakapan yang meyakinkan bahwa tarno tergolong orang
pemberani, terdapat dalam narasi “ Nisan Yang Menyesatkan “.
(
pertarungan sengit antara tarno dan ki kolor ijo ).
Narasi
ini juga menandakan juga bahwa tarno sangatlah pemberani yang berani bertarung
dengan makhluk ghoib, sedangkan tarno merupakan makhluk ( manusisa ) biasa yang
tidak mempunyai keleabihan suatu apapun.
b. Tidak
pernah menyerah
Untuk
merebutkan cintanya kepada kunthi ia rela berjuang ( bertarung ) dengan kolor ijo walaupun
ia harus terluka parah, dalam narasi dram Niasan Yang Menyesatkan.
“ walaupun sudah terluka parah, tarno tetap
mengejar kunthi yang sudah dibawa oleh kolor ijo”.
e.
sudut pandang
Untuk hal ini drama “ nisan yang menyesatkan “
menggunakan sudut pandang orang ke dua . kedudukan orang kedua adalah mitra
tutur dari seorang penutur
2. Kunthi
Pemeran kunthi disini di misalkan
seperti halnya makhluk manusia yang mempunyai perasaan terhadap laki-laki,
watak kunhi diantaranya sebagai berikut :
a. Genit
Dalam
hal ini kunthi memerankan syetan yang kegatelan ( genit )karena ketika melihat
laki-laki ganteng ia lang sung terpikat seperti halnya tarno,
Kunthi
: mas..mas..
…
Kunthi : ( dengan tersipu mali
).
…
Kata mas…mas di atas merupakan salah stu petunjuk yang menujukan
bahwa kunthi mempunyai watak genit.
b. Berselingkuh.
Bisa
dibuktikan dengan teks di bawah ini :
Ki kolor ijo : …dia adalah
istriku…
Dia
disini merupakan kunthi, yang mana dalam genggaman kolor ijo.
3. Ki kolor
ijo.
a. kejam dan
menyeramkan.
Kolor ijo adalah
jin yang bearwarna hijau yang mana sering menyiksa kunthi, sehingga kunthi
berani berselingkuh dengan tarno, yang menjelaskan perwatakan kolor ijo seperti
dibawah ini :
Kunthi :…. aku akan melaporkan kekomnas perlindungan hantu
perempuan..
Alasan
kunthi melaporkan kekomnas karena seringnya di siksa oleh kikolor ijo sehingga
kunthi tidak bisa lagi memnahan semuanya.
b. mempunyai
kelainan seks.
Dalam
watak ini tidak diperjelas melalui teks drama tersebut namun pengkaji melihat
dri sisi lain yang mana ki kolor ijo mempunyai seorang istri 16, sehingga
pengkaji melihat sifatnya tidaklah lazim.
4. Untuk
penokohan yang lain seperti pocong ,
suster ngesot , merupakan peran pembantu dalam keadaan atau setting didalam
kuburan tersebut, sehingga perwatakannya tidak begitu jelas tampak kriteria
–kriterianya.
5. Ki Nkong
adalah orang pintar disekitar makam yang dihuni oleh ki kolor ijo.
Ki nkong : …tempat ini sangat
banyak hantunya…
Dalam
dialog itu menjelaskan bahwa ki nkonh mampu melihat dunia ghoib yang tidak
dapat dilihat ileh manusia yang tidak mempunyai kelebihan seperti halnya ki
nkong.
No comments:
Post a Comment