BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
HB. Jassin (1953:54) mengatakan
bahwa untuk mendefinisikan puisi, puisi itu harus dikaitkan dengan definisi
prosa. Prosa merupakan pengucapan dengan pikiran, sedangkan puisi merupakan
pengucapan dengan perasaan.
Rahmanto dan Dick Hartoko (1986)
mengatakan bahwa puisi merupakan lawan terhadap prosa. Ungkapan bahasa yang
terikat (puisi), lawan ungkapan bahasa yang tidak terikat (prosa). Keterikatan
oleh paralelisme, metrum, rima, pola bunyi, dan lain-lain. Pada sastra modern
perbedaan puisi dan prosa sangat kabur.
Luxemburg (1992) mengatakan bahwa
yang dimaksud dengan teks puisi adalah teks-teks monolog yang isinya tidak
pertama-tama merupakan sebuah alur. Selain itu teks puisi bercirikan penyajian
tipografik tertentu. Tipografik ini merupakan ciri yang paling menonjol dalam
puisi. Apabila kita melihat teks yang barisnya tidak selesai secara otomatis
kita menganggap bahwa teks tersebut merupakan teks puisi.
Rachmad Djoko
Pradopo (1987) mengatakan bahwa dewasa ini orang mengalami kesulitan dalam
membedakan puisi dan prosa hanya dari bentuk visualnya sebagai sebuah karya
tertulis. Sampai-sampai sekarang ini dikatakan
bahwa niat pembacalah yang menjadi ciri sastra utama.
Alterbern (dalam Pradopo, 1987)
mengatakan bahwa puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran
dalam bahasa berirama. Ada tiga unsur pokok dalam puisi yaitu
pemikiran/ide/emosi, bentuk, dan kesan. Jadi puisi mengekspresikan pemikiran
yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indra dalam
susunan bahasa yang berirama.
Slamet Mulyana (1956:112)
mengatakan bahwa ada perbedaan pokok antara prosa dan puisi. Pertama, kesatuan
prosa yang pokok adalah kesatuan sintaksis, sedangkan kesatuan puisi adalah
kesatuan akustis. Kedua puisi terdiri dari kesatuan-kesatuan yang disebut baris
sajak, sedangkan dalam prosa kesatuannya disebut paragraf. Ketiga di dalam
baris sajak ada periodisitas dari mula sampai akhir.
Pendapat lain mengatakan bahwa
perbedaan prosa dan puisi bukan pada bahannya, melainkan pada perbedaan
aktivitas kejiwaan. Puisi merupakan hasil aktivitas pemadatan, yaitu proses
penciptaan dengan cara menangkap kesan-kesan lalu memadatkannya (kondensasi).
Prosa merupakan aktivitas konstruktif, yaitu proses penciptaan dengan cara
menyebarkan kesan-kesan dari ingatan (Djoko Pradopo, 1987).
Perbedaan lain terdapat pada sifat.
Puisi merupakan aktivitas yang bersifat pencurahan jiwa yang padat, bersifat
sugestif dan asosiatif. Sedangkan prosa merupakan aktivitas yang bersifat
naratif, menguraikan, dan informatif (Pradopo, 1987). Perbedaan lain yaitu
puisi menyatakan sesuatu secara tidak langsung, sedangkan prosa menyatakan
sesuatu secara langsung.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian sastra ?
1.2.4 Apa sajakah puisi berdasarkan zamannya ?
1.2.5 Apa sajakah unsur intrinsik dan Ekstrinsik puisi?
1.2.6 Apa perbedaan puisi dan prosa ?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk
mendeskripsikan tentang pengertian sastra.
1.3.2
Untuk
mengetahui tentang pengertian puisi.
1.3.3
Untuk
mengetahui ciri cirri puisi.
1.3.4
Untuk
mengetahui macam-macam puisi berdasarkan zamannya.
1.3.5
Untuk
mengetahui unsur intrinsik dan Ekstrinsik puisi.
1.3.6
Untuk
mengetahui perbedaan puisi dan prosa.
No comments:
Post a Comment