Arti
istilah analisis dianggap berkaitan erat dengan pengertian evaluasi
terhadap situasi dari sebuah permasalahan yang dibahas, termasuk yang ada didalamnya
peninjauan dari berbagai aspek dan sudut pandang. Evaluasi merupakan tahap
pertama dimana sistem engineering menganalisa hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek pembuatan atau pengembangan sistem dalam bidang komunikasi
dan komputerisasi.
Dalam komputasi, analisis ini biasanya
mencakup segi kontrol arus, kontrol kesalahan dan penelitian efisiensi. Tidak
jarang ditemui permasalahan besar dapat dibagi menjadi komponen yang lebih
kecil sehingga dapat diteliti dan ditangani lebih mudah. Dalam linguistik,
analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti
struktur bahasa tersebut secara mendalam. Karya sastra, termasuk puisi, adalah
sebuah struktur. Sebuah struktur menyiratkan adanya unsur-unsur pembentuk.
Puisi adalah sebuah struktur yang kompleks, yang terdiri atas unsur-unsur yang
saling berjalinan dengan erat. Unsur-unsur itu tidak berdiri sendiri-sendiri.
Sebuah unsur hanya mempunyai arti dalam kaitannya dengan unsur-unsur lainnya di
dalam struktur itu dan kaitannya dengan keseluruhannya. Unsur dalam struktur
adalah unsur fungsional, yaitu mempunyai tugas tertentu dalam menyusun
struktur. Puisi merupakan susunan kalimat yang kompleks. Oleh karena itu, untuk
dapat memahaminya haruslah dianalisis. Akan tetapi, tidak semua analisis sama baiknya.
Analisis yang tidak benar akan menghasilkan kumpulan fragmen atau koleksi
fragmen. Unsur koleksi bukanlah bagian struktur yang sesungguhnya. Berikut adalah
sajak Puisinya
Tuhan Aku Cinta
PadaMu
Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat
rasa sakit atau gatal
Aku pengin makan
tajin
Aku tidak pernah
sesak nafas
Tapi tubuhku
tidak memuaskan
untuk punya
posisi yang ideal dan wajar
Aku pengin
membersihkan tubuhku
dari racun
kimiawi
Aku ingin
kembali pada jalan alam
Aku ingin
meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta
padamu
Analisis
strata pada puisi “Tuhan,aku cinta padamu” yang merupakan karya terakhir dari
WS Rendra dalam Pradopo, 1990: 15 mengemukakan menurut Roman Ingarden analisis
stratanya norma sebagai berikut:
A.
Lapis
norma pertama adalah sound stratum (lapis
bunyi). Suara sebagai konvensi bahasa,
disusun sedemikian rupa hingga menimbulkan arti. Sehingga suara itu tidak hanya
sekadar suara tidak berarti. Dengan adanya suara akan bisa ditangkap artinya
atau maksud dari puisi tersebut. Lapis bunyi berkaitan dengan persajakan. Sajak
yaitu pola estetik yang dibuat secara berulang dengan kesadaran dan disengaja. Pada
puisi di atas terdapat “beberapa pola persajakan sebagai berikut:
1.
Pada
bait kelima ada aliterasi n yaitu “aku
pengin makan tajin
2.
Pada
bait kelima dan keenam ada pengulangan kata “aku”, yaitu Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
3.
Pada
bait kesebelas dan keduabelas ada pengulangan kata “ aku ingin yaitu Aku ingin
kembali pada jalan alam Aku ingin meningkatkan pengabdian
4.
Pada
bait kelima ada pengulangan huruf konsonan n yaitu aku pengin makan tajin
5.
Pada
bait ketiga terdapat juga pengulangan huruf konsonan t yakni Aku tidak sambat
rasa sakit
Dapat
disimpulkan bahwa lapis bunyi pada puisi tuhan,aku cinta padamu mempunyai lima
bait,masing masing bait mempunyai jumlah baris yang berbeda. Puisi ini
didominasi oleh bunyi vokal/a/,/u/dan/i/. Bunyi yang didominasi tersebut akan
menimbulkan suasana sedih ,gundah dan murung serta menimbulkan imajinasi yang
bulat. Penggunaan rima yang tidak beraturan akan menimbulkan efek bunyi kakofani
dan didominasi bunyi konsonan /n/ menimbulkan efek tidak teratur. pada puisi
ini didominasi bunyi asonansi vokal /a/,/u/,/i/dan aliterasi konsonan
/k/,/t/.bunyi tersebut mengakibatkan tidak merdu,dan menimbulkan suasana
sedih,kacau dan kecewa.bunyi bunyi tersebut mengakibatkan efek berat pada puisi
yang dapat mempengaruhi lapis arti.
B.
Lapis
arti (unit of meaning), yaitu berupa rangkaian fonem, suku kata, kata, frase,
dan kalimat. Semuanya merupakan satuan arti. Pada puisi di atas dapat diartikan
sebagai berikut:
Aku lemas :
Diartikan kondisi tidak kuat dan kecewa
Tapi berdaya : Masih ingin berupaya.
Aku tidak sambat
rasa sakit : tidak merasakan apa apa.
Aku pengin makan tajin : Tajin adalah
sari dari beras yang keluar saat di rebus,disini diartikan, kondisi ingin
meresapi kehidupan.
Aku tidak pernah sesak nafas : Kondisi tidak pernah terhimpit
masalah.
Tapi tubuhku tidak memuaskan :
Tidak pernah puas.
Posisi ideal dan wajar : Kondisi
lebih baik yang diharapkan.
Ingin membersihkan tubuhku :
Ingin mensucikan dari segala perbuatan dosa.
Racun kimiawi : Dosa dunia.
Jalan alam : Jalan yang benar.
Meningkatkan pengabdian kepada Allah : Bertobat kepada Allah.
Tuhan,aku cinta
padaMu : Memohon
ampun pada Tuhan dan ingin lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
C.
Lapis
yang berupa latar, pelaku, objek-objek yang dikemukakan, dan dunia pengarang
yang berupa cerita atau lukisan. Aku:Aku di sini adalah penulis ataupun
penyair.
Latar : Kehidupan
penyair saat puisi ini dibuat. Penyair menggambarkan kehidupannya pada saat
puisi ini ditulis,Ia ingin kembali ke jalan allah.
D.
Lapis
dunia, dalam hal ini “dunia” merupakan titik pandang tertentu yang tak perlu
dinyatakan, tetapi terkandung dalamnya. Dari puisi di atas lapis dunianya yaitu
Aku : sebagai penyair. Pada awalnya Aku/penyair merasa hidupnya tidak puas
dengan apa yang ia punya dan sempat melalaikan Tuhanya, kemudian Ia menyesali
dan ingin membersikan dosa dunianya. Setelah itu penyair ingin kembali kejalan
yang benar dan bertobat kepada Tuhannya.
E.
Lapis
metafisis, berupa sifat-sifat metafisis yang sublim, tragis, mengerikan atau
menakutkan, dan suci. Melalui sifat-sifat seni ini dapat memberikan renungan
atau kontemplasi kepada pembaca Pengkaji menganalisis puisi ini karena,penulis
menganggap bahwa puisi ini mempunyai nilai pesan yang sangat penting . Dan
puisi tersebut dapat dianalisis secara menyeluruh dengan metode analisis
strata,mulai dari bunyi,arti,objek,sudut pandang,dan lapis metafisik.Lapis
metafisik pada puisi di atas adalah:
Jalan alam :
Jalan kebenaran
Allah :
Tuhan
Pada lapis ini penyair
ingin kembali ke jalan yang benar dan bertobat kepada Tuhannya, yang di
tunjukkan dengan “Aku ingin kembali ke jalan alam”dan “Aku ingin meningkatkan
pengabdian kepada Allah
No comments:
Post a Comment