1.
Baca puisi dengan perlahan.
Terutama
dalam membaca puisi tersebut, ingat "reaksi perasaan" terhadap puisi
yang akan ditentukan maknanya: setiap hubungan emosional yang Anda miliki
terhadap ucapan penyair, hal-hal yang mengingatkan Anda terhadap pengalaman
detil pribadi, hal-hal yang Anda suka atau tidak sukai, dll. Pandang dari sisi,
Reaksi ini dapat memusatkan pikiran Anda pada respon yang diharapkan penyair
dari pembacanya.
a.
Baca lagi puisi dan temukan makna puisi tersebut.
Dalam
membaca puisi harus berulang ulang dan menemukan suatu makna harfiah dalam
puisi, Makna harfiah adalah versi yang paling terlihat jelas pada puisi dan tidak
merujuk ke perangkat puitis.
b. Baca kembali puisi untuk menemukan
makna konotatifnya.
Dengan
mencari beberapa frase pada puisi dan pikirkan jenis konotasi yang disajikan.
Pikirkan dari sisi, Rujuklah pada reaksi pertama Anda: "Mengapa kata ini
dan bukan kata lain?"
c.
Cari makna simbolis puisi tersebut.
Dengan mencatat
kiasan yang mungkin Anda akan mengenali kiasan tersebut, referensi pada simbol
tertentu, dll. Pikirkan dari segi, " Mengapa? Apa maknanya?”
d.
Berhenti dan bertanya pada diri sendiri, "Apa yang penulis coba
katakan?"
Puisi ini
bertujuan apa? reaksi dari pembaca apa yang akan dilakukan untuk meraihnya?
Mengapa?" Cobalah untuk mengidentifikasi "tujuan penulisan"
penyair.
Analisis
selanjutnya akan membantu Anda mengetahui bagaimana penulis meraih emosi
atau mencapai tujuannya, daripada apa pengaruh dan tujuannya. Ini
berarti menjelajahi perangkat puitis, nada suara, pembaca, dan lainnya.
f.
Mengidentifikasi siapa yang berbicara, narrator, dan pembaca.
Apakah ada
orang tertentu yang berbicara? Apakah yang berbicara adalah penyair? Meskipun
yang berbicara adalah penyair, Anda harus selalu merujuk kepada yang berbicara
sebagai 'narator' dalam analisis Anda. Berkaitan dengan pembaca, pembicara
berbicara kepada siapa? Apakah ada kelompok tertentu? Apakah pembaca membantu
untuk menentukan siapa naratornya?
g.
Tentukan struktur dan susunan puisi tersebut.
Apakah puisi
ini mengikuti sebuah bentuk narasi? Apakah ada ide-ide yang dikelompokkan
bersama di bagian yang berbeda? Apakah setiap bait/stanza memiliki topik yang
terpisah, atau adakah tema yang berkelanjutan sepanjang puisi tersebut?
Bagaimana puisi secara fisik disusun - ini adalah puisi yang panjang, adakah ia
memiliki stanza atau bait yang terpisah?
h.
Tentukan skema rima puisi tersebut.
Ada berbagai
jenis skema rima. Rima digunakan untuk memberikan puisi suara musikal yang
menyenangkan. Mereka juga dapat digunakan untuk memperdalam makna, dan
memperkuat bentuk puisi. Apakah ada makna di balik penempatan rima? Apakah ia
menekankan pada ide tertentu di dalam puisi?
i.
Analisis puisi dari segi perangkat puitis.
Carilah
perangkat suara (aliterasi, asonansi, dll), perumpamaan (detil sensorik, gambar
yang berbicara, dll) dan sebagainya. Pikirkan dari sisi, "Apa jenis alat
bahasa yang penulis ini gunakan? Bagaimana alat tersebut membantu dia mencapai
tujuannya?"
j.
Tariklah kesimpulan.
Apa tema atau tujuan puisi tersebut?
Alat apa yang digunakan penyair untuk menyampaikan tema atau gagasan utama
puisinya? Bagaimana ia menggunakannya? Jika Anda ditugaskan untuk melakukannya,
tuliskan temuan Anda dalam sebuah esai analitis.
Tips
- Jika Anda masih mengalami kesulitan memahami apa ingin dikatakan penulis melalui sebuah puisi, bacalah berulang kali. Perhatikan jenis emosi yang dimaksudkan oleh puisi. Seringkali tujuan penyair hanyalah membantu pembaca merasa dengan sebuah nuansa tertentu atau merasakan realitas adegan yang dibayangkan.
- Berusahalah tidak frustrasi. Beberapa puisi bisa sangat menantang untuk dipahami. Bagaimanapun juga, teruslah berlatih dan berlatih! Jangan menyerah. Belajar untuk menghargai puisi yang kompleks adalah keterampilan yang berkembang sejalan dengan waktu.
No comments:
Post a Comment