Analisis puisi, disini menyajikan sebuah kajian yang menyangkut tentang dunia sastra, yang mana Analisis tentang puisi, sangat hambar ketika kita memakan sesuatu tanpa garam, maka dari itu admin ini menyajikan tentang Contoh-contoh analisis puisi,guna mengerti tentang apa yang ingin disampaikan epada pembaca, sehingga setelah membaca sebuah puisi dapat mengerti kandungan yang tersirat maupun tersurat. kajian ini membutuhkan teori Semiotika dikarenakan membaca gambar didalam sebuah teks puisi, akan lebih jelasnya ikuti saja kemana arah admin ini berlayar dalam membedah sebuah kandungan puisi.
sekali-kali atau bahkan ering kali juga tidak masalah asalkan kritik dan saran dapat membantu dalam Analisis berikutnya.
Puisi Senja Kuning Pantai Ikan
sekali-kali atau bahkan ering kali juga tidak masalah asalkan kritik dan saran dapat membantu dalam Analisis berikutnya.
Puisi Senja Kuning Pantai Ikan
Gambar ilustrasi puisi Senja Kuning
Pantai Ikan di dalam potongan teks puisi di bawah ini dapat diasumsikan
sebagai gelombang-gelombang air di pantai atau laut. Gambar gelombang air
pantai atau laut yang ada di dalam puisi tersebut dapat disebut istimewa sebab
menyatu dengan gambar ilustrasi puisi di halaman selanjutnya, yaitu puisi Bola Awan. Puisi Bola Awan menggunakan gelombang air pantai atau laut pula untuk
ilustrasinya.
Dapat diasumsikan bahwa puisi Senja Kuning Pantai Ikan adalah usaha seseorang untuk menjadikan
keimananya kepada Tuhan berkualitas selama masih ada kesempatan (usia belum tua
dan kematian datang). Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam
potongan teks puisi di bawah ini.
Kata-kata yang dapat menunjukkan hal tersebut adalah kujual (kuserahkan/kupasrahkan) kegembiraanku,
kujual kesedihanku, kujual kerinduanku pada lautan (melalui usahaku
menjalani takdir), pada ikan-ikan (melalui
usahaku mempertebal keimanan), pada-Mu
Tuhan (segalanya hanya untuk Tuhan),
sebelum senjaku (usiaku menjadi tua dan lemah tak berdaya) di telan malam-Mu (kemudian datang maut
dan aku meninggal), sebelum pantaiku
dihempas amarah pasang gelombang-Mu.
No comments:
Post a Comment