Analisis Semiotik Puisi: Ingat Aku Dalam Doamu
Ingat Aku Dalam Doamu
Pengarang: Ajip Rosidi
Ingat aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti
Ingat aku dalam do'amu:
di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
Ya Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Amin
Dalam Analisis Puisi ini akan memperlihatkan sebuah Analisis Semiotik Pada Puisi. Semiotik ini merupakan sebuah pendekatan yang memanfaatkan ikon, indeks dan simbol. akan tetapi menurut Ferdinan de Saussure semiotik memanfaatkan sebuah tanda dan didalamnya terdapat penanda dan petanda. Dalam analisis semiotika dalam puisi ini terlebih dahulu kita lakukan dengan analisis bahasa atau pendekatan Semiotik bahasa, Yaitu melalui aspek sintaksis, dan aspek semantik, seperti dibawah ini:
1. Aspek
Sintaksis
Terdapat tiga bait didalam puisi ini, dalam bait pertama memiliki empat baris, sedangkan pada bait kedua memilikiempat baris, dan bait yang terakhir yaitu bait ke tiga memiliki delapan baris. ketika melihat bait pertama sampai bait terakhir terdapat kata Aku, kata ini mewakili pengarang yang mengingat karunia dan nikmat Allah dan selalu memanjatkan doa terhadapNya.
2. Aspek
Semantik
Pada
puisi “ingat aku dalam doamu” ini, jika dilihat dari penggunaan kata yang
dipakai yang mempengaruhi puisi ini adalah:
Ingat : Selalu ada dalam fikiran, tidk terlupkan
Doa : Permohonan aaumemohon kepada Tuhan
Rahim : Pengasih dan penyayang
Alam akhir : akhirat, yaitu alam setelah aalam dunia
Rahmat : Karunia dan berkah
Kurnia ; Rahmat dan Berkah
Berkah : Rahmat
Abadi : kekal, tidak berkesudahan
Firman : kata dan sabda
Ingat : Selalu ada dalam fikiran, tidk terlupkan
Doa : Permohonan aaumemohon kepada Tuhan
Rahim : Pengasih dan penyayang
Alam akhir : akhirat, yaitu alam setelah aalam dunia
Rahmat : Karunia dan berkah
Kurnia ; Rahmat dan Berkah
Berkah : Rahmat
Abadi : kekal, tidak berkesudahan
Firman : kata dan sabda
Barulah kita memaparkan secara konotatis dari penjabaran tersebut, yaitu bahwa sang penyair berharap supaya dirinya tidak lupa karena atas rahmat, berkah dan nikmat dari Tuhan, dan selalu mengingatkan kita dalam keadaan adar ataupun itdak sadar, dan sesungguhnya kehidupan tidak akan abadi karena alam akhirat merupakan alam kekal yang sebenarnya, yang intinya bahwa puisi ini mengajak kita dan penyairnya sendiri untuk selalu berusaha ingat Tuhan dalam setiap jengkal nafas dan perbuatannya.
dibawh ini pemaknaan melalui tiap batinya sebagai berikut:
1. Bait
Pertama
Ingat aku dalam do'amu:
di depan makam Ibrahim
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti
akan dikabulkan Yang Maha Rahim
Hidupku di dunia ini, di alam akhir nanti
lindungi dengan rahmat, limpahi dengan kurnia Gusti
Pada
baris pertama bahwa mengingat doa penyair yang ia
panjatkan ketia berada di depan makam Nabi Ibrahim.
Pada
baris kedua bahwa setiap doanya akn dikabulkan, karena Tuhan maha pegasih dan penyayang terhadap hambanya.
Di
baris ketiga terdapat bahwa kehidupan yang sebenarnya bukanlah disini (dunia) melainkan diakhirat nanti.
Dibaris
terakhir merupakan penyatuan dari baris sampai yang terakhir, bhawa jika ada seseorang yang
selalu mengingat, Berberdoa kepada tuhannya maka Tuhan akan
memberi karunia dan rahmat baik didunia maupun diakhirat nanti.
2. Bait
Kedua
Ingat
aku dalam do'amu: di depan makam Ibrahim
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
di dalam solatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
jadilah berkah, semata limpahan rido Illahi
Pada
baris pertama aritnya sama yang terdapat pada bait pertma baris pertama
Pada
baris kedua bahwa Keinginan seorang penyair untuk selalu mengingat Tuhannya baik dalam solat, sadar
maupun mimpi.
Pada
baris ketiga bahwa selalu ingin mengingat Tuhan saat menghembus nafas dan menghirup nafas
Pada
baris terakhir bahwa ketika seseorang mengingat Tuhan dimana pun maka itu akan menjadi berkah untuk dirinya dan
selalu dalam ridho tuhan.
3. Bait
Ketiga
Ya
Robbi!
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Biarkan kasih-Mu mengalir abadi
Ingat aku dalam do'a-Mu
Ingat aku dalam firman-Mu
Ingat aku dalam diam-Mu
Ingat aku
Ingat
Amin
Pada baris pertama bahwa suatu doa kepada Tuhannya
Pada baris kedua bahwa sang penyair mengharapkan kasih sayang Tuhan untuk dirinya
Pada baris kedua bahwa sang penyair mengharapkan kasih sayang Tuhan untuk dirinya
Di baris ketiga, empat dan lima terlihat
kalimat Ingat aku dalam dan sertai kata
do'a-Mu, firman-Mu, dan diam-Mu disini menjelaskan bahwa selalu untuk berdoa, dan mengingat firmn Tuhan, dan keinginan tersebut bisa dikabulkan walau saat diam sekalipun.
do'a-Mu, firman-Mu, dan diam-Mu disini menjelaskan bahwa selalu untuk berdoa, dan mengingat firmn Tuhan, dan keinginan tersebut bisa dikabulkan walau saat diam sekalipun.
Demikian dari analisis semiotik puisi yang bisa dapat kita ambil hikmahnya bahwa selalu mengingta Tuhan dimanapun anda berada dan dimana saja, sekalipun anda diam, karena nikmat dan berkah akan selalu ada unutk kita, dan tentunya jangan menjadi seorang makhluk yang hanya memikirkan keperluan duniawi saja, ingatlah bahwa seseungguhnya kehidupan kekal atau abdi sebenarnya yaitu Akhirat.
Terimakasih telah melihat keseluruhan penjelasannya mengenai teori semiotika, jika anda masih kurang akan sebuah pendekatan semiotik bisa anda lihat analisis puisi yang menggunakan teori semiotik disini.
No comments:
Post a Comment