Analisis Puisi, berjuang melawan ketidak tahuan tentang dunia sastra, sehingga janganlah meraa kebingungan dalam dunia Analisis Puisi,disinilah tempanya dimana admin ini selalu mengedarkan tentang hal tersebut. janganlah merasa bosan mendalami dunia sastra dikarena mempunnyai banyak manfaat yang dapat dipergunkan dalam kehidupan sehari-hari. ketika seseorang mengetahui makna suatu karya sastra paling tidak dapat dijadikan sebuah cermin dilingkup kehidupan, dengan sebuah Analisis kita akan dapat mengetahui hal semuanya.
Puisi Nyai
Gadhung Melati 1
Gambar wanita yang terdapat di dalam potongan teks puisi di bawah ini
dapat diasumsikan sebagai Nyai Gadhung Melati (identik dengan bunga mlati atau melati yang merupakan Dewi
Kesuburan (simbol kesuburan) masyarakat di lereng Gunung Merapi Yogyakarta.
Sebutan nyai untuk wanita Jawa sama
halnya sebutan dewi atau putri di dalam bahasa Indonesia. Nyai Gadhung Melati dipercayai
sebagai pepundhen atau penjaga Gunung
Merapi yang berwujud wanita cantik dari alam gaib yang merupakan pengendali
letusan lahar yang masih berapi itu (digambarkan sosok wanita dengan gambar
gunung berapi di belakangnya). Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di
dalam potongan teks puisi di bawah ini. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah Busanamu hijau wangi kembang melati (sama
seperti ciri Nyai Roro Kidul yang menyukai warna hijau dan bunga melati), tunas mati kau hidupi dengan merah lahar
Merapi (sebagai pengatur besar dan kecilnya lahar yang keluar dari puncak
Gunung Merapi), kaulah Nyai Gadhung Mlati.
Di dalam potongan teks puisi di atas juga dapat diketahui adanya
kepercayaan bahwa lahar dingin yang keluar dari dalam gunung dipercaya dikirim
ke bawah oleh Nyai Gadhung Melati. Lahar dingin tersebut ternyata dapat
ditambang sebagai sumber penghidupan warga di lereng Merapi. Abu Merapi yang
dinilai berbahaya justru menjadi pupuk alami yang dapat menyuburkan tanah
pertanian dan ditunggu para petani. Hal tersebut dapat diketahui dari kata-kata di dalam
potongan teks puisi di atas. Kata-kata yang dapat menunjukkannya adalah Hijau-hijau wangi, pedas lombok peri Merapi
sedap sambal para petani, cinta Nyai Gadhung Mlati jadi rezeki sehari-hari (lahar
yang keluar dari Gunung Merapi ditunggu para petani untuk menyuburkan tanah
pertaniannya). Jadi, gambar dan teks
puisi di dalam puisi Nyai Gadhung Mlati saling
terikat dan terkait untuk menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat di lereng
Gunung Merapi terhadap Nyai Gadhung Mlati sebagai Dewi Kesuburan yang juga dianggap
sebagai penjaga kawah Gunung Merapi.
No comments:
Post a Comment