Definisi, Jenis dan Contoh Majas
Posted by in Indonesian 9 on Thursday, January 23rd, 2014 at 1:43 pmMajas terdiri berbagai jenis berbagai jenis seperti Hiperbola, Personifikasi, Simile , Metafora, Antropomorfisme Antropomorfisme, Alegori, Eufimisme, Disfemisme, Parabel, Simbolik, Aptronim, Depersonifikasi, Pars pro toto, Sinisme, Satire, Ironi, Sarkasme, Klimaks, Antiklimaks, Interupsi, Eksklmasio, , Aliterasi, Paralelisme,Paradoks dan Repetisi.
Jenis Jenis Majas dan Contohnya:
A. Macam-macam Majas Penegasan:
- Majas Klimaks : titik paling intens atau tertinggi dari pengalaman atau dari rangkaian acara. Contoh : Kesengsaraan membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
- Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namanya.
- Majas Koreksio: Adalah gaya yang pada awalnya mengklaim sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh: Silakan kembali saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
- Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
- Majas Interupsi: adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata di dalam kalimat pokok untuk lebih menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu disebut oleh perempuan lain.
- Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata seru. Contoh : Wah, biar ku aja yang pergi.
- Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang terjadi kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur perlahan-lahan. Bulan bersinar dengan terangnya.
- Majas Silepsis dan Zeugma: Adalah gaya mengunakan dua konstruksi yang menghubungkan sebuah kata dengan dua kata yang lain, hanya salah satunya mempunyai hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
- Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan huruf pertama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
- Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam kalimat mendahului subejeknya karena lebih baik. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami melihat peranginya.
- Majas Retoris: Pernyataan yang dipergunakan dalam pidato dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
- Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi. Contoh: Kami ke rumah nenek (penghilangan predikat pergi)
- Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )
- Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal. Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
- Majas Personifikasi: Kalimat yang menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Contoh: Hujan itu menari-nari di atas genting
- Majas Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, ” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya.
- Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama. contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
- Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
- Majas Sinestesia: ungkapan rasa lewat ungkapan rasa indra lainnya.
- Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing.
- Majas Eufimisme: Kata-kata yang dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
- Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
- Majas Parabel: Ungkapan pelajaran tetapi disamarkan dalam cerita.
- Majas Oksimoron: Gaya bahasa yang mengandung kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama. Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
- Majas Antitesis: Gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang membedakan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
- Majas Paradoks: Gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
- Majas Repetisi: Perulangan kata atau bagian kalimat yang dianggap penting dalam sebuah konteks yang sesuai.
- Majas Antitesis: Gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
- Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
- Majas Sinisme: Bersifat pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia yang lebih kasar dari ironi. Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
- Majas Satire: Menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun! Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
- Majas Innuendo: Gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena mengadakan kemoersialisasi jabatannya
- Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
- Majas Sarkasme: Gaya bahasa yang paling kasar, kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh: Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga.
No comments:
Post a Comment