About

Munajat"Binhad Nurrohmat"

A. KAJIAN HEURISTIK
Hampir saja pengkaji sulit mengkaji puisi karya Binhad Nurrohmat ini kalau saja penulis terus-terusan terkesima oleh kenaifan yang tertuang ke dalam “Munajat” yang diterbitkan oleh Suara Merdeka Edisi Minggu, 27 November 2005 tersebut. Bukan hanya judul dan isinya saja yang singkat, melainkan isinya pun benar-benar singkat, padat, dan mengena. Berikut kajian secara heuristiknya:

           Munajat

                  Tuhan,
beri aku perempuan.
                      Amin.

Munajat. Mempunyai pengertian berdo’a sepenuh hati kepada Tuhan untuk mengharapkan keridhoan, ampunan, bantuan, hidayah, dan sebagainya.
Tuhan dalam konsepsi penyair mungkin saja berbeda dengan konsepsi Tuhan menurut orang lain. Tuhan di sini dapat dimaknai sebagai Tuhan sesembahan manusia pada umumnya, tetapi bisa jadi ‘Tuhan’ dalam format penyair maksudnya adalah orang tua kandung, maupun calon mertua. Penyair meminta sesuatu dari mereka berupa perempuan, yang mempunyai beberapa arti.
Perempuan mungkin bermakna manusia yang bisa melahirkan, dan disebut istri bila ia sudah menikah. Tetapi perempuan bisa saja diartikan sebagai harta, pangkat, atau keinginan yang berupa kenikmatan.
Amin. Berarti kabulkanlah. Biasanya diucapkan setelah berbicara. Bisa pula berarti restuilah. Karena penyair sepertinya ingin minta keinginannya diberi restu dari Tuhannya.
B. KAJIAN HERMENEUTIK
Dari pengalaman pengkaji, setelah membaca puisi “Munajat” karya Binhad Nurrohmat ini spontan ‘ngekek’ alias terbahak-bahak. Bagaimana tidak, jika puisi yang hanya tiga baris dan mengenai kenaifan yang ‘fatal’ ditransfer ke dalam tulisan itu berisi keinginan seseorang mendapatkan perempuan?
Jenius. Simple, tapi mengena sekali. Siapapun yang membaca, sebagian besar pasti langsung mengerti atau memahami isi puisi tersebut. Tanpa basa-basi, tetapi sopan sekali. Penyair ingin membagi do’anya dengan pembaca. Karena pembaca yang sekian jumlahnya pasti pernah memohon do’a demikian. Puisi penyair ini intinya adalah agar do’anya dikabulkan oleh Tuhan. Selebihnya, kajian hermeneutik ini mirip seperti kajian yang ada dalam pengkajian secara heuristik.




No comments: